Imbauan Bepergian Tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke NTB

0

Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB melalui Dinas Pariwisata (Dispar) bersama pelaku pariwisata di daerah ini akan melakukan evaluasi terkait dengan pengaruh peristiwa bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, terhadap sektor pariwisata NTB.

Para pelaku pariwisata mengatakan peristiwa teror bom Surabaya yang diikuti keluarnya imbauan bepergian (travel advice) dari sejumlah negara tak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke NTB.

‘’Untuk teror bom Surabaya, saya tegaskan sejauh ini tidak ada pengaruhnya. Tetapi yang harus kita lakukan adalah waspada,’’ kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, L. Abdul Hadi Faishal dikonfirmasi usai peluncuran Pesona Khazanah Ramadhan (PKR) 2018 di Kantor Dispar NTB, Selasa, 15 Mei 2018.

Menurutnya, wisatawan mancanegara dan domestik sudah paham tentang geografis Indonesia yang sangat luas. Jika di satu titik terjadi kekisruhan atau peristiwa teror seperti Surabaya dan Jakarta. Tetapi di tempat  yang lain seperti Lombok masih tetap aman.

‘’Mereka sudah bisa lihat di google bahwa NTB jauh sekali  dari peristiwa teror tersebut,’’ ucapnya.

Hadi menambahkan, Lombok terkenal juga sebagai daerah yang tidak pernah bermasalah. Kedamaian yang ada tetap terpelihara selama puluhan tahun. Kedamaian itulah yang membuat wisatawan tidak terganggu ke NTB.

Meskipun demikian, NTB tetap waspada pascakejadian teror bom bunuh diri di Surabaya. Seluruh hotel yang ada di NTB diimbau menggunakan metal detector. Bagi hotel yang tidak memiliki metal detector, maka harus melakukan pemeriksaan secara manual.

Terhadap kondisi ini, para tamu atau pengunjung diharapkan memahami situasi yang ada. Dalam suasana seperti ini, pasti akan diterapkan standar-standar pengamanan. Hadi mengatakan, pemeriksaan pengunjung hotel menggunakan metal detector di NTB sudah dilakukan sejak dua hari lalu.

“Termasuk kita imbau hotel melati melakukan pemeriksaan secara manual,” katanya.

Dampak teror bom Surabaya terhadap okupansi hotel di NTB sampai saat ini? Hadi mengatakan belum kelihatan. Dikatakan, para pelaku pariwisata bersama Dispar akan mengevaluasi angka kunjungan selama seminggu terakhir.

Evaluasi ini untuk melihat apakah ada pembatalan perjalanan atau kunjungan dari biro perjalanan ke NTB. Atau sebaliknya, apakah ada wisatawan atau tamu yang sudah booking hotel di Surabaya. Akibat peristiwa teror bom tersebut kemudian mengalihkan tujuan berliburnya ke NTB.

“Itulah evaluasi. Nanti dari hasil evaluasi tersebut ada gambarannya,” tandas Hadi.

Kementerian Pariwisata terus melakukan pemantauan serta terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan ekosistem pariwisata dalam keadaan kondusif pasca peristiwa bom bunuh diri di Surabaya.

Tim Manajemen Krisis Kepariwisataan terus melakukan pemantauan kesiapan aksesibilitas, amenitas, dan atraksi wisata di Jawa Timur dan Surabaya agar tetap berjalan normal. Kemenpar menghargai Travel Advice yang dikeluarkan beberapa negara seperti Inggris, Australia, Amerika, Tiongkok, Hong Kong, Singapura, dan Irlandia. (nas)