Kemenkominfo Dorong Kabupaten/Kota di NTB Jadi Smart City

0

Mataram (Suara NTB) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), berharap daerah-daerah di NTB untuk ikut dalam Gerakan Menuju 100 Smart City yang saat ini tengah dikembangkan oleh pemerintah. Di NTB, Lombok Timur menjadi satu dari 25 daerah yang telah lulus proses assessment untuk masuk dalam gelombang pertama gerakan tersebut.

 

Suasana dialog antara Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, R. Niken Widiastuti dan jajarannya, dengan rombongan Diskominfotik NTB, sejumlah jurnalis dan Sekretariat DPRD NTB di Jakarta, Senin, 30 Oktober 2017.

Informasi ini disampaikan Kasubdit Aplikasi Layanan Publik Direktorat E-Government, Ditjen Aplikasi Informatika, Kemenkominfo, Hafni Septiana Nur Endah, saat menerima rombongan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, DPRD NTB bersama wartawan DPRD NTB, di Jakarta, Senin, 30 Oktober 2017.

Hafni menyebutkan, untuk langkah awal, sebanyak 70 kabupaten/kota telah mengikuti proses assessment untuk menjadi Smart City. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 25 kabupaten/kota yang masuk dalam gelombang pertama. Kabupaten Lotim di NTB termasuk dalam satu dari 25 kabupaten/kota itu.

Menurut Hafni, sejumlah prasyarat perlu dipenuhi untuk lolos dari proses assessment tersebut. Beberapa variabel yang disebutkannya antara lain, Kemampuan Keuangan Daerah (KKD), kemampuan SDM, hingga struktur kelembagaan di daerah tersebut.

KKD menjadi salah satu faktor yang cukup penting karena dari KKD, bisa diketahui sejauh mana kesanggupan pemerintah kabupaten/kota membangun infrastruktur, struktur dan suprastruktur yang dibutuhkan untuk terbangunnya sebuah Smart City. “KKD ini dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Dari situ bisa ketahuan. Kita bisa melihat ruang fiskalnya untuk pembangunan teknologi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, gerakan membangun 100 Smart City ini memang ditujukan untuk mendorong tumbuhnya daerah-daerah di Indonesia yang lebih maju di bidang teknologi. Teknologi, khususnya yang berbasis digital dan internet ini diadaptasi untuk membangun konsep layanan umum yang melahirkan kenyamanan bagi masyarakatnya.

“Misalnya saat bencana, ambulan harus cepat datang, posko-posko harus cepat terbentuk. Rumah sakit harus tahu kebutuhan ambulan dan sebagainya. Jadi diutamakan layanan umum agar masyarakat merasakan kenyamanan di dalam sebuah kota,” paparnya.

Setelah lulus assessment, daerah-daerah tersebut diharapkan segera menyiapkan rencana induk sehingga bisa diperoleh gambaran yang lebih jernih soal berbagai kebutuhan yang harus disediakan. Mulai dari anggaran, struktur kelembagaan yang diperlukan hingga SDM yang harus disiapkan.

“Nanti itu semua tertuang di master plan. Kami tidak bisa menentukan berapa anggarannya. Nantinya, master plan yang sudah jadi diharapkan akan dibuat jadi perbup/perwal,” ujarnya.

Sementara itu, Kasubdit Tata Kelola Komunikasi Publik, Direktorat Komunikasi Publik, Ditjen IKP, Helmi Hafid menegaskan, meski saat ini baru Lotim yang lulus assessment gelombang pertama, namun tidak tertutup kemungkinan daerah lain di NTB juga akan mengikuti.

Adopsi Kampung Media

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB, Fairuzabadi, berkesempatan memaparkan sejumlah capaian yang telah diperoleh Kampung Media, salah satu portal digital untuk warga yang saat ini telah meraih berbagai penghargaan.

Saat ini, ujar Fairuz, portal Kampung Media menjadi salah satu sarana yang sangat efektif bagi masyarakat NTB untuk berbagai hal. Pengguna Kampung Media bisa menjadikan portal ini sebagai wadah memberikan masukan atau kritik pembangunan, hingga promosi daerah mereka.

Menanggapi ini, Dirjen IKP Kemenkominfo, R. Niken Widiastuti yang didampingi oleh Plt. Direktur Komunikasi Publik, Ditjen IKP, Sumiati memberikan apresiasi dan dorongannya agar Kampung Media bisa diadaptasi di daerah lain.

Niken bahkan mengaku berencana bertemu secara khusus dengan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi untuk membicarakan kemungkinan mengadopsi terobosan ini di daerah lain.

“Nanti kami akan temui pak Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi untuk membicarakan hal ini, agar bisa di adopsi keberadaan Kampung Media, sehingga bisa di aplikasikan ke daerah lain,” kata Niken. (*)