Jokowi Minta Hotel di KEK Mandalika Pakai Gaya Arsitektur Sasak

0

Praya  (Suara NTB) – Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) secara khusus meminta agar hotel-hotel yang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika mengadopsi desain arsitektural khas masyarakat Sasak.

Selai itu, Jokowi juga meminta Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola KEK Mandalika agar mengevaluasi izin-izin yang telah diberikan kepada investor. Jika sampai enam bulan investor belum melakukan konstruksi pembangunan maka izinnya harus dicabut.

Penegasan tersebut disampaikan Presiden saat meresmikan beroperasinya KEK Mandalika di Kawasan Pantai Kuta, Jumat, 20 Oktober 2017 siang kemarin. Presiden meminta ITDC membuat aturan main yang jelas mengenai kontrak pemanfaatan lahan dengan investor di kawasan tersebut.

‘’Buat aturan main yang jelas, kontrak yang jelas. Jangan sampai kontraknya tidak ada kapan dia mulai untuk konstruksinya. Jangan tanda tangan kontrak saja tapi didiamkan saja tanahnya ndak diapa-apain. Cabut (izinnya)  kalau ndak mulai,’’ tegas Presiden.

Presiden mengatakan, banyak sekali investor yang antre menanamkan modalnya di KEK Mandalika. Ia menceritakan beberapa hari lalu bertemu dengan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad bin Khalifa al-Tsani di Istana Bogor. Pada saat itu, Jokowi sempat menunjukkan gambar KEK Mandalika.

Emir Qatar sangat kagum melihat keindahan Mandalika. Pada saat itu katanya, Emir Qatar langsung menyampaikan akan mengambil semua lahan yang ada untuk investasi. Melihat hal ini, artinya KEK Mandalika banyak diminati investor untuk menanamkan modalnya di kawasan ini.

‘’Sehingga yang tandatangan kontrak bahwa enam bulan harus dimulai. Dapat lahan sekian hektare jangan didiamkan. Saya titip kepada Dirut ITDC betul-betul ini diperhatikan,’’ pesan Presiden.

Jokowi menyatakan, kawasan Mandalika sudah hampir 29 tahun dibicarakan. Persoalan Mandalika ini tak pernah rampung selama 29 tahun lantaran persoalan lahan. Persoalan lahan di kawasan ini baru tuntas pada tahun ini.

Ketika berkunjung ke NTB beberapa tahun lalu, kata Jokowi, ia menanyakan persoalan terhambatnya pembangunan Mandalika kepada gubernur, bupati dan Dirut ITDC. Ternyata permasalahnnya hanya pada selembar kertas, yakni Inpres tentang pembebasan lahan.

‘’Pak Gubernur takut, Pak Bupatinya takut, kita rapat sekali di sana (Istana), keluar Inpres. Setelah itu ndak ada dua bulan, Alhamdulillah pembebasan langsung lancar, bayar semuanya,’’ katanya.

Berlarut-larutnya penyelesaian lahan di KEK Mandalika lantaran tidak bekerja secara detail. Serta tidak  menyampaikan apa persoalan yang dihadapi di lapangan kepada pimpinan.

Sehingga, tutur Jokowi, pada waktu itu dia memerintahkan Menko Kemaritiman untuk turun mengecek permasalahan yang terjadi. Jika ini tak dilakukan, kata Jokowi, maka sampai 100 tahun tidak akan bisa dilaksanakan pembangunan di KEK Mandalika.

Selain memberikan batas waktu kepada investor untuk memulai pembangunan konstruksi, Jokowi juga meminta ITDC bersama pemerintah daerah bersama Pangdam untuk menghijaukan bukit-bukit yang kurang vegetasi. Sehingga KEK Mandalika menjadi lebih hijau dan cantik.

‘’ITDC yang bertanggung jawab soal ini. Ajak provinsi, Pangdam ikut bersama-sama. Tanaman minta berapa ratus ribu, berapa juta saya kirim. Tapi kalau nanam diurus, dipelihara, jangan ditinggal. Kita sering menanam satu juta pohon, satu miliar yang hidup tiga pohon saja,’’ katanya.

Jokowi juga meminta ITDC untuk menyiapkan pasar cinderamata yang ditata dengan baik. Masyarakat jangan dibiarkan membangun tempat jualan sendiri yang membuat kawasan terlihat kumuh dan tak tertata dengan baik. Dengan pembangunan pasar cinderamata di KEK Mandalika, masyarakat diharapkan dapat menikmati keberadaan kawasan tersebut.

Selanjutnya, Jokowi juga meminta ITDC memperhatikan karakter bangunan di KEK Mandalika. Menurutnya, pembangunan sarana prasarana pariwisata di KEK Mandaika harus ada pembedanya dengan Bali atau daerah wisata lainnya.

‘’Di sini mempunyai kekuatan arsitektur yang baik, rumah-rumah Suku Sasak silakan.  Kekuatan karakter dimunculkan. Jangan di sini banyak rumah Spanyolan. Kita ini bukan orang Spanyol. Kok banyak rumah Spanyolan,’’ ujarnya.

Presiden Jokowi juga meminta Menteri Pariwisata untuk mendorong pengelola kafe dan homestay agar menyediakan toilet berstandar internasional. Mumpung pembangunan KEK Mandalika dimulai dari nol, maka penataan di kawasan harus betul-betul terkonsep dan terencana dengan baik.

‘’Kita ingin Mandalika ini menjadi sebuah kawasan besar bagi pariwisata Indonesia yang akan memberikan dampak kepada NTB,’’ tandasnya. (nas)