Terduga Penyebar Aliran Sesat Banyak Sebar Brosur ke Kalangan Pelajar

0

Mataram (suarantb.com) – Salah seorang guru yang turut hadir dalam acara penertiban salah satu ruko yang diduga menyebarkan aliran sesat di Mataram menyatakan bahwa pemilik ‘Rumah Mengenal Al-Qur’an banyak menyebarkan brosur ke sekolah-sekolah.

“Sekolah dan anak-anak sekolah banyak yang dikasih brosur. Terus tiap anak yang datang dikasih uang Rp 50 ribu per pertemuan. Nanti kalau sudah tamat dijanjikan akan dikasih beasiswa,” jelas Toyyibah Bages, guru SMAN 1 Mataram, Senin, 30 Januari 2017.

Toyyibah mengaku khawatir jika banyak siswa yang tertarik datang karena tergiur iming-iming uang Rp 50 ribu.

“Hari ini rencananya anak SMAN 7 yang datang. Tapi saya sudah kasih tahu teman-teman supaya anak-anak jangan ada yang datang. Biar guru-gurunya saja yang datang. Sebelumnya sudah ada sih yang datang, tapi SMAN 1 sama MAN 2 tidak ada ngirim siswa buat datang,” terangnya.

Kekhawatiran Toyyibah ini disebabkan apa yang diajarkan sang pemilik, Siti Aisyah dianggap meresahkan. Bahwasanya ia tidak mengakui kesahihan hadits yang disabdakan Nabi Muhammad SAW.

“Katanya itu kalau bela Allah harus bela Al-Qur’an, tapi kalau bela hadits maka menyekutukan Allah. Di laman Facebooknya juga ditulis kalau hadits Bukhari Muslim itu hoax,” katanya.

“Jadi minimal dia itu inkarussunnah, berarti mereka ingkar pada Al-Qur’an. Dia juga mengatakan sangat rugi orang yang bisa membaca Al-Qur’an dalam bahasa Arab. Jadi tidak ada bahasa Arab di dalam sana. Salamnya juga lain, bukan Assalamu’alaikum tapi Salamun,”  lanjutnya.

Guru PPKN ini menyatakan sebagai guru mengaji ia merasa kegiatan yang dilakukan Siti Aisyah ini meresahkan. Sehingga akhirnya ia memutuskan melaporkan hal ini ke Kantor Wilayah Kemenag NTB dan Polda NTB.

“Brosur-brosur yang dibagikan masih saya simpan di sekolah. Isi brosurnya itu ‘Pengumuman Allah’ begitu, kok Allah punya pengumuman. Terus salah satu tulisannya tata cara shalat tidak ada di dalam Al-Qur’an. Kalau sudah begitu kan kita tidak tahu anak-anak yang ke sini tidak diizinkan shalat lagi atau gimana. Makanya ini meresahkan,” tandasnya.

Saat ini, pemilik ‘Rumah Mengenal Al-Qur’an’, Siti Aisyah bersama anaknya telah diamankan di Polda NTB untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, jika timbul amukan dari masyarakat. (ros)