Damri akan Operasikan BRT di Akhir Tahun

0

Mataram (Suara NTB) – Perum Damri Mataram telah mempersiapkan operasional Bus Rapid Transit (BRT), dalam rangka mengantisipasi adanya lonjakan permintaan penumpang.

25 unit BRT bantuan Kementerian Perhubungan untuk Pemkot Mataram ini bahkan telah didesain untuk melayani penumpang pelancong.

“Kami sudah mengonsepnya menjadi bus pariwisata, untuk kapasitas 45 kursi,” kata General Manajer Perum Damri Mataram,  Sumijan.

Ditemui usai mengecek kesiapan menghadapi natal dan pergantian tahun baru di Kantor Damri di Sweta, Mataram, Rabu, 20 Desember 2017.

Damri adalah operator yang ditunjuk untuk mengoperasikan BRT yang sebelumnya mendapatkan penolakan beroperasi di Kota Mataram. Jajak panggilan akrabnya, menyebut BRT ini dapat dijadikan angkutan borong. Rute yang yang dilayani, bebas untuk Pulau Lombok, selama memungkinkan untuk lalu lalang bus berukuran jumbo itu.

“Prioritas, kita akan manfaatkan BRT untuk jalan minimal 6 meter. Dengan BRT ini siap melayani paket-paket wisata jelang tahun baru,” imbuhnya.

Selain BRT, Perum Damri Mataram juga menyiapkan armada yang dapat dicarter wisatawan. Total ada 91 unit dan 82 unit armada telah siap beroperasi penuh. Termasuk di dalamnya BRT 25 unit.

Seperti apa kesiapan Damri melayani penumpang menghadapi libur panjang pergantian tahun? Jajak menyebut sudah mempersiapkan penuh armadanya. Pergantian suku cadang telah dilakukan lebih awal. Harapannya, saat Damri memberikan pelayanan tidak ada kendala teknis yang dihadapi. Selain itu, faktor non teknis, SDMnya juga akan dipersiapkan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. Sebab diyakini, pelayanan akan maksimal, apabila syarat teknis dan non teknis sudah dipenuhi dengan baik.

“Tanggal 23 Desember ini kami akan berkoordinasi dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) untuk kita lakukan tes urine kepada para pengemudi. Ada 96 jumlah pengemudi yang terjadwal akan melayani penumpang di saat perayaan hingga pergantian tahun,” demikian Jajak.

Trayek mana saja yang kemungkinan akan padat? Jajak menambahkan, pada dasarnya semua trayek yang dilayani Damri memungkinkan permintaan penumpang tinggi. Terutama untuk trayek ke Sumbawa.

Meski demikian, karena faktor cuaca dan masih tersisa dampak erupsi Gunung Agung di Bali, prediksinya lonjakan penumpang tidak seperti kondisi tahun lalu.

“Akhir 2016 lalu, lonjakan penumpang sampai 30 persen dari keadaan biasanya. Karena erupsi Gunung Agung dan cuaca, nampaknya tahun ini tidak seperti tahun lalu. Bahkan layanan penumpang dari bandara sudah menyusut 40 persen dari biasanya, sejak erupsi itu. Kendati demikian, pada dasarnya kita siap-siap, terlepas dari apapun kondisinya,” kata Jajak kepada Suara NTB. (bul)