NTB Optimis Catatkan Pertumbuhan Ekonomi Positif

0

Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB optimis pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan IV 2020 akan tumbuh positif dibandingkan triwulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) NTB merilis, pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan III 2020 minus 1,11 persen.

Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si., mengatakan pihaknya optimis ekonomi NTB akan tumbuh positif karena ada tren belanja pemerintah cukup tinggi di akhir tahun. “Tren-tren akhir tahun, belanja pemerintah cukup tinggi, sehingga ekonomi bergerak,” kata Sekda dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Selasa, 10 November 2020.

Di samping itu, perkembangan kasus Covid-19 di NTB mulai menunjukkan pelandaian. Di mana, sekarang tujuh kabupaten/kota sudah berada pada zona kuning atau risiko rendah Covid-19. Dan masih ada tiga kabupaten/kota yang masih berada di zona oranye atau risiko sedang Covid-19, yaitu Dompu, Bima dan Kota Bima.

Dalam kondisi saat ini, juga dilakukan pelonggaran-pelonggaran sehingga meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat. Namun tetap dilakukan pengetatan protokol kesehatan Covid-19.

“Misalnya perizinan untuk mengadakan event-event. Artinya, kita tetap mewaspadai Covid, tetapi ada penyesuaian berdasarkan perkembangan terakhir,” kata Ketua Pelaksana Harian Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB ini.

Ketika ditanya seberapa besar perkiraan pertumbuhan ekonomi NTB di triwulan IV 2020, Gita hanya mengatakan akan ada pertumbuhan. “Bertumbuh iya, tapi berapa trennya masih sedang belajar reborn,” ucapnya.

Sekda mengharapkan sektor pariwisata NTB mulai bangkit di akhir tahun ini. Dengan bangkitnya sektor pariwisata maka akan menggeret sektor lainnya seperti sektor  transportasi, perdagangan, hotel dan restoran.

’Multiplier effect pariwisata itu bergerak kegiatan ekonomi lainnya, seperti UMKM. Kalau itu terjadi, maka bagus,” katanya.

Untuk itu, ia meminta kepada seluruh pelaku pariwisata di NTB agar menyambut momentum kebangkita pariwisata dengan baik. Dengan cara memberikan jaminan kepada wisatawan bahwa hotel-hotel, restoran, toko cinderamata dan oleh-oleh supaya benar-benar menerapkan  protokol Covid-19.

“Sehingga wisatawan tetap merasa aman. Dengan pengalamannya ini,  diceritakan ke orang lain  maka tumbuh lagi sektor pariwisata,” tandas Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB ini.

Berdasarkan rilis BPS, perekonomian Provinsi NTB yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2020 mencapai Rp 34,06 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 23,77 triliun.

Ekonomi Provinsi NTB triwulan III-2020 dibandingkan triwulan III-2019 mengalami kontraksi 1,11 persen (y on y). Dari sisi Produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Kategori Pertambangan dan Penggalian sebesar 40,32 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Ekspor Luar Negeri yang melayani Rumah Tangga sebesar 44,63 persen.

Ekonomi Provinsi NTB triwulan III-2020 dibandingkan triwulan II-2020 tumbuh 3,01 persen (q to q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 72,08. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Luar Negeri  tumbuh sebesar 43,57 persen.

Ekonomi Provinsi NTB Triwulan I s/d III 2020 Terhadap Triwulan I s/d III 2019 (c-to-c) tumbuh 0,13 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh 17 (tujuh belas) kategori lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi pada Kategori Pertambangan dan Penggalian sebesar 34,66 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Ekspor Luar Negeri yang tumbuh sebesar 19,78 persen. (nas)