Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB akan melarang kegiatan pawai takbiran keliling dan perayaan lebarat topat. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 karena adanya kerumunan yang dapat memicu tingginya risiko penularan.
Wakil Ketua Satgas Covid-19 Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si., mengatakan, pelarangan pawai takbiran keliling menyambut Hari Raya Idul Fitri tersebut disampaikan Menteri Agama dalam rapat koordinasi seluruh gubernur terkait penanganan Covid-19 jelang lebaran, yang digelar secara virtual, Senin, 3 Mei 2021.
‘’Dari Kementerian Agama, salah satu yang akan diatur adalah meniadakan pawai takbiran keliling. Tadi disebutkan, kalaupun rujukannya adalah paling jauh adalah ibadah sunnah. Maka hal-hal yang wajib kita utamakan,’’ kata Gita.
Selain itu, kata Gita, perayaan lebaran topat yang biasa dilaksanakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri juga akan ditiadakan. Masyarakat diminta melaksanakan takbiran dan lebaran topat di rumah masing-masing.
Pasalnya, pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan, varian baru Corona sudah mulai masuk Indonesia. Sehingga untuk mencegah adanya risiko penularan, maka kegiatan-kegiatan yang membuat kerumunan untuk sementara dilarang.
‘’Perayaan lebaran topat juga ditiadakan. Nanti pariwisatanya di waktu-waktu lain yang lebih memungkinkan. Sekarang lebih baik kita jaga keselamatan. Karena kasus kematian terus meningkat,’’ terangnya.
Sekda NTB ini mengatakan pada 27 April lalu, Presiden Jokowi sudah memberikan warning kepada Pemda. Jangan sampai lonjakan kasus seperti tsunami Covid-19 terjadi di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan melarang mudik.
‘’Alhamdulillah kalau 3 M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sudah oke. Menjadi tanggung jawab pribadi. Nah, untuk bersifat kolektif, yaitu menjauhi keramaian dan mengurangi mobilitas, itulah yang diimplementasikan lebih konkret dengan pelarangan mudik dengan waktu yang sudah ditentukan,’’ katanya.
Termasuk di NTB mengantisipasi peringatan Hari Raya Idul Fitri dan juga perayaan Lebaran Topat yang seperti tahun lalu. ‘’Tidak ada perayaan dan pengumpulan yang terstruktur. Jadi nanti ada penyekatan dan lain sebagainya,’’ tandas Gita. (nas)