NTB Kirim 9.000 Sapi Kurban ke Jabodetabek

0
Ilustrasi ternak sapi. (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2020 pada akhir Juli mendatang NTB kembali melakukan pengiriman hewan kurban ke luar daerah. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB mencatat setidaknya 9.000 ekor sapi telah dikirim ke wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi).

“Jumlah  hewan yang dikirim ke Jakarta kemarin baru 9.000 ekor, dalam rangka hari raya kurban. Setiap tahun dilakukan pengirimannya,” ujar Kepala Disnakeswan NTB, Hj. Budi Septiani saat dikonfirmasi, Rabu, 22 Juli 2020.

Menurutnya, seluruh sapi potong yang dikirim merupakan hasil penggemukan para peternak di Kabuapten Bima. Di mana para peternak juga memiliki perjanjian kerja sama dengan pembeli yang ada di luar daerah.

“Karena (pengiriman) itu yang punya kerjasama peternak Kabupaten Bima, yang memang dia secara mandiri itu memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR),” jelas Budi. Diterangkan, sebelumnya telah dilakukan juga pengiriman sekitar 6.500 ekor sapi ke wilayah Jabodetabek untuk memenuhi kuota permintaan ternak dari Sumbawa sebanyak 78.159 ekor pada 2020.

Dari total kuota tersebut, sebanyak 15.500 ekor akan dikirim ke luar daerah, dan 62.659 ekor untuk pemenuhan kebutuhan dalam daerah atau kebutuhan Pulau Lombok pada 2020. “Ini kita sudah kirim sampai 9.000 ekor sapi, kami optimis target pengiriman sebanyak 15.500 ekor ke luar daerah tercapai hingga akhir tahun,” ujar Budi.

Selain itu, pihaknya memastikan pemenuhan kebutuhan daging sapi di dalam daerah dapat tercukup. Mengingat produksi daging sapi di NTB sampai saat ini terbilang surplus, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran kurangnya jumlah hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha.

“Jumlah populasi sapi NTB sudah mencapai  sekitar 1 juataan ekor,” jelasnya. Selain itu, berbagai upaya terus  dilakukan untuk meningkatkan jumlah populasi ternak rumiansia setiap tahun. Di antaranya dengan melarang pemotongan sapi betina yang masih produktif, dan memfasilitasi kelompok peternak memperoleh kredit usaha rakyat (KUR) untuk pengembangan usaha ternaknya.

Di sisi lain, permintaan hewan kurban di NTB untuk tahun ini diperkirakan menurun sekitar 10 persen. Terutama mempertimbangkan menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi virus corona (Covid-19) yang masih berlangsung.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakeswan NTB, Lalu Muhammad Yusri, menerangkan permintaan hewan kurban seperti sapi dan kerbau saat ini mencapai 7.245 ekor. Sedangkan untuk kambing dan domba mencapai 13 ribu ekor.

Menurutnya, jumlah tersebut terbilang menurun dari tahun-tahun sebelumnya. “Selain karena kondisi ekonomi, harga juga mempengaruhi turunnya permintaan hewan qurban sekarang,” tandas Yusri. (bay)