Mohan – Ahda Berpeluang Berpasangan

0

Mataram (Suara NTB) – Dinamika politik di Kota Mataram relatif dinamis. Meskipun sejumlah figur mendeklarasikan diri maju pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut, namun hingga kini belum ada satupun bakal pasangan calon berani mendeklarasikan diri. Kesempatan ini, justru memberikan peluang lahirnya pasangan H. Mohan Roliskana dan H. Badruttaman Ahda pada kontestasi 9 Desember mendatang.

Sinyal duet Mohan – Ahda terlihat dari mulai mesranya hubungan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dengan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana. Dua pekan terakhir, Ahyar yang notabene ayah dari Ahda, intens berkomunikasi dengan Mohan. Kemesraan itu tidak biasa dipertontonkan di ruang publik.

Pantauan Suara NTB, Selasa, 16 Juni 2020, Mohan yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Mataram menghampiri Ahyar usai menjamu Danlanal. Di bawah terik matahari, keduanya ngobrol serius. Sorot kamera dan panasnya terik matahari tak dihiraukan.

Peluang berpasangannya Mohan dan Ahda tidak ditampik bisa saja terjadi. Sepanjang partai politik belum mengeluarkan surat keputusan (SK) dukungan ke bakal pasangan calon. Pengalamannya selama 26 tahun sebagai politisi, hal sekecil apapun bisa berubah.

“Silakan berjalan saja. Kita ikuti saja. Karena masing – masing sudah berjalan jauh. Sepanjang belum ada SK, kan ini bisa saja terjadi. Ini sangat bergantung pada keduanya,” jawab Ahyar diplomatis.

Spekulasi publik bahwa dinasti politik masih akan bertahan. Sebab, Mohan dan Ahyar sama – sama memiliki basis masa yang kuat. Ahyar mempersilakan masyarakat berspekulasi apapun. Sampai saat ini, masih melihat dinamika dari partai.

Secara kekuatan, Ahyar masih memiliki popularitas di masyarakat. Apalagi di sisa jabatannya hingga Februari 2021 mendatang. Meskipun demikian, ia tetap tidak mau mendahului kehendak dan membiarkan proses politik ini mengalir begitu saja. Siapapun dinilai memiliki peluang maju sebagai calon untuk merebut hati masyarakat. Masyarakat akan melihat figur dan visi misi serta memberikan solusi terhadap pekerjaan rumah yang belum diselesaikan.

“Saya kira masyarakat kita sudah cerdas. Saya tidak mau mendahului saja,” kilahnya.

Dia memiliki harapan bahwa siapapun kepala daerah terpilih nantinya agar bisa melanjutkan program pembangunan yang  setiap tahun mengalami peningkatan. (cem)