Misbach : Dukungan Partai Golkar ke Fauzan Khalid Belum Final

0

Praya (Suara NTB) – Hingga kini Partai Golkar belum menentukan sikap terkait kemana dukungan akan diberikan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Barat (Lobar). Mesti tidak menampik dukungan sudah mengarah kepada calon petahana H. Fauzan Khalid. Namun keputusan masih belum final. Itu artinya, belum ada satupun calon kepala daerah yang dipastikan akan didukung oleh Partai Golkar.

 “Memang arah dukungan kita sudah mengarakan kepada H. Fauzan Khalid, kita akui itu. Tapi itu belum final,”  tegas Ketua Harian DPD I Partai Golkar NTB, H. Misbach Mulyadi, kepada Suara NTB di Pendopo Bupati Lombok Tengah, Kamis, 12 Oktober 2017.

Misbach mengaku kalau peluang Partai Golkar mendukung calon petahana terbuka lebar. Bahkan, Partai Golkar sudah membuka lebar-lebar pintu dukungan kepada Bupati Lobar aktif tersebut. Namun pasti tidaknya dukungan tergantung pembicaraan terakhir antara Partai Golkar dengan calon bersangkutan.

Sebagai partai pendukung, pihaknya meminta beberapa persyaratan yang harus dipenuhi calon petahana jika ingin mendapat dukungan Partai Golkar di Pilkada Lobar mendatang. Salah satunya dan yang paling utama ialah komitmen mendukung pasangan kepala daerah yang akan diusung Partai Golkar di Pilkada NTB.

“Kalau mahar politik tidak ada itu. Kami hanya minta komitmen calon bersangkutan untuk bersama-sama mendukung pasangan Suhaili-Amin yang bakal diusung Partai Golkar di Pilkada NTB tahun 2018 mendatang,”  ujarnya. Kalau tidak ada komitmen seperti itu, untuk apa Partai Golkar mengusung calon petahana, jika beda dukungan pada Pilkada NTB.

Disinggung peluang untuk mengusung calon kepala daerah lainnya selain calon petahana, mantan anggota DPRD NTB ini, menegaskan masih terbuka. Walaupun arah dukungan Partai Golkar lebih mengarah ke calon petahana. Namun, ujarnya, semuanya tergantung pembicaraan akhir, karena  ada beberapa kader Partai Golkar yang berencana untuk ikut dalam kontestasi politik di Lobar tahun 2018 mendatang. “Prinsipnya, arah dukungan Partai Golkar masih belum final. Itu artinya, semua kemungkinan masih bisa terjadi,”  ujarnya. (kir)