Minta Rekomendasi Gubernur, Dinsos Kembali Usulkan Sultan Bima XIII Jadi Pahlawan Nasional

0

Bima (Suara NTB) – Usaha Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima untuk menjadikan Sultan Bima XIII, Muhammad Salahuddin sebagai pahlawan nasional tidak pernah surut, walaupun  beberapa kali diusulkan ditolak oleh Pemerintah Pusat.

Pada tahun 2022, Dinsos Kabupaten Bima akan mengusulkan lagi Sultan Bima yang kini diabadikan menjadi nama Bandara di Bima itu menjadi Pahlawan nasional. Melengkapi dokumen pengusulan, Dinsos bahkan meminta rekomendasi Gubernur NTB, H. Zulkifliemansyah.

“Sedang kita mintakan rekomendasi pak Gubernur NTB untuk usulan Sultan Bima XIII jadi pahlawan tahun 2022,” kata Kepala Dinsos Kabupaten Bima, Drs. Sirajuddin MM, kepada Suara NTB, Selasa, 15 Februari 2022.

Sirajuddin mengaku, rekomendasi Gubernur tersebut sangat diperlukan untuk melengkapi dokumen pengusulan sehingga Sultan Bima bisa ditetapkan oleh Presiden sebagai Pahlawan Nasional tahun 2022. “Kami sangat berharap Gubernur NTB bisa memberikan rekomendasi untuk memperkuat dan meyakinkan pak Presiden bahwa Sultan Bima layak dinobatkan pahlawa nasional,” ujarnya.

Sirajuddin mengaku sejak tahun 2019 warga Bima sudah menunggu Sultan ditetapkan sebagai pahlawan nasional, karena namanya sudah masuk dalam antrian. Hanya saja sampai tahun 2021, Sultan belum juga ditetapkan. “Sudah tiga tahun warga Bima menunggu. Namun sejak 2019 dan berlanjut 2020 hingga 2021 belum beruntung,” ujarnya.

Ia tidak mengetahui alasan Pemerintah pusat belum menetapkan sultan sebagai pahlawan nasional. Namun syarat-syaratnya untuk ditetapkan sebagai pahlawan sudah terpenuhi semua, termasuk kiprah sultan memperjuangkan kemerdekaan RI. “Kami pastikan data, riwayat dan syarat-syaratnya sudah lengkap. Tapi kami juga tidak tahu alasan Sultan belum ditetapkan sebagai pahlawan,” ujarnya.

Terlepas dari itu, pihaknya yakin kedepan Sultan Bima akan ditetapkan sebagai pahlawan. Hanya saja menunggu waktu yang tepat dan perlu dukungan serta doa masyarakat Bima. “Kami percaya dan yakin Sultan Bima akan ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Ini soal waktu saja,” ujarnya.

Terlepas dari itu, Ia mengaku alasan pihaknya bertekad menginginkan Sultan Bima sebagai pahlawan nasional karena menyelamatkan para perempuan Bima yang akan dinikahi paksa oleh penjajah jepang saat itu.

Tidak hanya itu tambah dia, Sultan Bima juga berjuang bersama warga Bima berperang melawan penjajah. Hingga Indonesia merdeka, Sultan Bima dihadapan Soekarno menyatakan bergabung dan menjadi bagian dari NKRI. “Beliau juga berjuang mendidirikan sekolah-sekolah islam di Bima yang saat ini masih aktif dan mengirim warga Bima untuk sekolah keluar negeri seperti ke Mesir dan Arab Saudi,” katanya. (uki)