Minta Guru Honorer Bersabar

0
Nadiem Anwar Makarim (Suara NTB/ron)

MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim meminta guru honorer guru penggerak untuk bersabar. Pihaknya mencarikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi guru honorer. “Tolong sabar, sedang kami carikan solusi untuk itu. Kami tidak pernah janji buta, kalau kami bilang diusahakan, berarti sedang ada usaha,” ujarnya.

Nadiem juga mengatakan, perubahan dalam sistem pendidikan hanya bisa dilakukan di dalam sekolah. Satu-satunya yang bisa melakukannya adalah kepala sekolah dan guru-guru. “Tugas saya adalah mencari calon pemimpin yang berani nekat, yang mengutamakan filsafat Ki Hadjar Dewantara: yang mengutamakan siswa. Kalau itu terbaik untuk siswa, itu tidak ada yang salah. Maka terlahirlah program guru penggerak,” ujarnya.

Menurutnya, dibutuhkan guru yang punya jiwa perjuangan. “Bahwa kita tidak bisa mengubah kepemimpinan sekoah kalau tidak berani mengambil resiko, dan memimpin perubahan. Pemimpin perubahan harus berani tidak populer, dan harus berani ambil risiko, dan kadang gagal,” ujarnya.

Di samping itu, Nadiem juga menenkan agar pembelajaran tatap muka tetap berjalan. Ia mengapresiasi pemerintah daerah di NTB yang telah melaksanakan PTM terbatas dengan baik.  diharapkan memberikan perhatian terhadap guru penggerak yang berstatus guru honorer. Mendikbudristek diharapkan memberikan perhatian yang terbaik bagi guru honorer.

Sebelumnya,  pengajar praktik dari Kabupaten Lombok Tengah, Ni Ketut Mayoni saat Dialog Bersama Mendikbudristek, Dirjen GTK, dengan Calon Guru Penggerak dan Pengajar Praktik di halaman Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB, Rabu, 6 Oktober 2021. Ia mengatakan, sangat banyak guru penggerak yang masih berstatus honorer.

“Kami sangat berharap, karena dari guru penggerak banyak sekali teman guru yang masih honorer. Mas Menteri (Nadiem) tahu bagaimana perjuangan mereka (guru honorer), bisa melihat mereka. Bisa memberikan yang terbaik yang bisa mereka terima,” harapnya.

Ia juga menyampaikan, program guru penggerak ini sangat diinginkannya, karena guru benar-benar diberikan kebebasan untuk berbuat yang lebih bagi anak didik. Diakuinya, masih banyak guru yang belum berbuat sesuai harapan dari program ini. “Itulah tugas kami, bagaimana kami menggerakkan dan mengajak para guru,” ujarnya.  (ron)