Minim, Anggaran Antisipasi Banjir Kota Mataram

0

Mataram (suarantb.com) – Dana yang dianggarkan Pemkot Mataram untuk antisipasi banjir khususnya pembangunan maupun perbaikan saluran drainase masih sangat minim. Selama satu tahun, Dinas Pekerjaan Umun (PU) Kota Mataram mendapat anggaran sekitar Rp 3 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Penyaluran dana tersebut pun lebih diprioritaskan untuk pasukan biru dan operasional.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, H. Mahmuddin Tura, Selasa, 11 Oktober 2016. Mahmuddin menyebutkan jumlah pasukan biru yang didanai ini mencapai 225 orang, terdiri dari kelompok irigasi sebanyak 100 orang, kelompok drainase sebanyak 90 orang dan 60 orang kelompok sungai-pantai.

Sedangkan anggaran untuk sarana fisik hanya sebesar Rp 1 miliar dari Rp 3 miliar tersebut. Oleh sebab itulah, pembangunan drainase tidak bisa ditangani semua meskipun rencana induk pembangunannya telah dibuat sejak jauh hari.

Panjang saluran di Kota Mataram mencapai lebih dari 400 kilometer, terdiri dari saluran irigasi dan saluran drainase. Sedangkan untuk saluran drainase sendiri terdiri dari drainase primer, sekunder dan tersier yang harus terhubung.

“Yang paling awal mesti ditangani dulu mungkin yang primer ini, yang jalur-jalur utama,” sebut Mahmuddin.
Sementara ini, drainase sekunder dan tersier belum bisa ditangani sebab membutuhkan dana besar. Padahal pembangunan drainase ini dianggap cukup mendesak mengingat potensi terjadinya banjir di musim hujan ini besar. Mahmudin mengaku, pembangunan saluran drainase belum mencapai 50 persen. Drainase di lingkungan bahkan belum bisa tersentuh, sebab kecilnya anggaran yang tersedia untuk pembangunan maupun perbaikan drainase ini.

Selain itu, permasalahan saluran tidak hanya terpaku pada pembangunan drainase. Namun yang paling utama menurutnya ialah penanganan sampah. Jika persoalan sampah dapat ditangani dengan tuntas, serta masyarakat memiliki kesadaran tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran, maka persoalan saluran pun dapat ditangani lebih optimal. (rdi)