Menegangkan! Begini Aksi TNI AU Amankan Presiden RI di LIA

0

Mataram (Suara NTB) – Pagi yang cerah di Lombok International Airport (LIA) Kamis 9 November 2017 mendadak genting. Presiden RI yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Lombok, NTB, harus dievakuasi dengan helikopter.

Sebabnya, pendemo yang menolak kedatangan presiden beranjak anarkis dan mengancam akan meledakkan bom. Tetapi situasi segera dapat dikendalikan kembali berkat kesigapan TNI AU.

Demikian skenario simulasi pengamanan VVIP Komando Operasi TNI AU II 2017 yang dilakukan Lanud Rembiga bersama Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU.

Presiden RI baru saja turun dari pesawat kepresidenan di LIA saat ratusan pendemo mulai anarkis. Belum lagi para pendemo yang mengancam dengan bom. Keselamatan presiden terancam.

Di saat bersamaan, Batalyon Komando 466 Paskhas TNI AU melakukan infiltrasi udara dengan aksi terjun dari helikopter ke titik dimana presiden dan rombongan berada.

Namun upaya it tak mudah, tim Paskhas tersebut dihadang dan ditembaki orang tak dikenal tepat di depan ruang VIP Bandara. Baku tembak tak dapat dihindari. Sang penembak langsung dilumpuhkan oleh tim penembak runduk.

Tim Pengamanan dan Pemyelamatan (Matan) Paskhas langsung mengevakuasi presiden dan rombongan menuju helikopter Eurocopter EC-725. Presiden dapat dievakuasi ke tempat aman lewat udara. Sementara para pelaku langsung dilumpuhkan di tempat.

Komandan Lanud Rembiga Kolonel Pnb Dodi Fernando mengatakan, latihan tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran kesiapsiagaan prajurit Lanud Rembiga dan Korpaskhas dalam menghadapi keadaan darurat pengamanan VVIP.

“Lombok saat ini sudah menjadi salah satu destinasi utama bagi tamu-tamu VVIP baik itu Presiden maupun para utusan negara tetangga. Latihan ini penting untuk melihat kesiapsiagaan prajurit,” terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima suarantb.com.

Kepala Staf Koopsau II Marsekal Pertama TNI M Khairil Lubis menambahkan, pengamanan VVIP merupakan salah satu tugas TNI dan salah satu operasi militer selain perang.

“Latihan ini sangat penting karena pada prinsipnya pengamanan VVIP tidak boleh gagal. Untuk itu harus dilatih terus,” tegasnya mewakili Panglima Komando Operasi TNI AU II Marsekal Muda TNI Yadi Indrayadi.

Rangkaian latihan tersebut digelar selama lima hari yakni 6-10 November 2017 dengan melibatkan tiga pesawat TNI AU, antara lain Helikopter Eurocopter EC-725 Cougar dari Skadron Udara 8 Lanud Atang Sanjaya Bogor, Boeing 737-200 dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar dan Hercules C-130 dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrahman Saleh.

Turut hadir meninjau latihan yakni Danrem 162/WB, Kolonel Inf H Farid Makruf; Danlanal Mataram, Kolonel Mar Djentayu Suprihandoko; serta jajaran Koopsau II dan FKPD Provinsi NTB. (why)