Mendikbud Puji KSB Pulihkan Pendidikan

0
Mendikbud RI, Muhadjir Effendy (Suara NTB/bug)

Mataram (Suara NTB) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy memuji Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang telah secara cepat dan tanggap mengambil langkah penanganan pascagempa sehingga kegiatan pendidikan tidak terdampak terlalu lama.

‘’Saya sudah dapat laporan dari staf saya Pak Bupati, terkait penanganan masalah sekolah oleh Pemda pascagempa yang dilakukan secara cepat. Saya senang karena pemda dan masyarakat bahu membahu untuk menormalkan lagi aktivitas pendidikan di daerah,’’ kata Mendikbud  dalam kunjungan kerjanya ke KSB, Jumat, 12 Oktober 2018.

Ia mengaku, kehadirannya ke KSB dan Kabupaten Sumbawa untuk meninjau langsung dampak bencana gempa yang melanda wilayah NTB. Terutama terhadap fasilitas pendidikan dan aktivitasnya pascagempa. ‘’Sekaligus menggantikan Pak Presiden yang urung datang ke sini. Mungkin masyarakat dan Pemda KSB kecewa karena Pak Presiden tidak jadi dating. Minimal kehadiran saya memberikan bukti bahwa pemerintah pusat tetap ada perhantian kepada daerah,’’ katanya.

Kedatangan Mendikbud ke KSB untuk melihat langsung aktivitas pendidikan di daerah pascagempa tidak sendiri. Dihadapan bupati Mendikbud menyatakan, datang dengan tim penuh. Pihaknya sengaja membawa hampir seluruh direktorat di kementeriannya agar proses penanganan persoalan pendidikan di KSB dapat tuntas sepenuhnya dengan cepat.

Bupati KSB, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM pada kesempatan itu berterima kasih atas kedatangan Mendikbud ke KSB. Ia menyatakan, kehadiran Mendikbud sebagai bukti bahwa pemerintah pusat sangat memperhatikan KSB dan NTB pada umumnya.

‘’Ini yang membuat kami berbangga hati menjadi bagian NKRI. Walau ada di pelosok negeri tapi perhatian pusat penuh. Bayangkan saja sebelum Mendikbud datang, Mensos dan menteri PU sudah pernah datang untuk membantu kita menangani bencana gempa ini,’’ katanya.

Kepada Mendikbud, bupati juga melaporkan terkait upaya pemulihan kegiatan pendidikan yang telah dilakukan Pemda pasca gempa. Bupati menyatakan, sejak gempa 19 Agustus lalu kegiatan pendidikan tidak lama terhenti. Bahkan saat ditetapkan masa tanggap darurat sejumlah sekolah tetap melaksanakan aktivitas belajar mengajar. ‘’Untuk sekolah yang rusak saja yang diliburkan. Tapi setelah dibuatkan ruang kelas sementara mereka kembali sekolah,’’ katanya. (bug)