Loteng Kewalahan Layani Permintaan Vaksinasi Covid-19

0

Praya (Suara NTB) – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mulai kewalahan melayani permintaan vaksinasi Covid-19. Menyusul meningkatnya animo masyarakat di daerah ini untuk di vaksin Covid-19. Tidak seperti di awal-awal program vaksinasi di mana aparat sampai harus turun tangan menjemput masyarakat untuk di vaksin, kali ini justru fasilitas kesehatan sampai harus ‘menolak’ masyarakat untuk divaksin. Lantaran keterbatasan stok vaksin Covid-19.

Tidak hanya warga Loteng saja yang harus berburu untuk divaksin. Warga luar Loteng pun ada yang turut berburu vaksin di Loteng. “Banyak juga warga Kota Mataram yang menanyakan bisa tidak untuk ikut vaksinasi di Loteng,” aku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, dr. Muzakir Langkir, kepada wartawan, Rabu, 14 Juli 2021.

Ia mengatakan, kondisi ketersediaan vaksin di Loteng saat ini sangatlah terbatas, karena jatah vaksin yang dikirimkan oleh pemerintah provinsi jumlahnya terbatas, sehingga belum semua permintaan vaksinasi bisa dilayani. Jadi pihaknya bisa memaklumi di lapangan masyarakat sampai harus berebut untuk divaksin.

Awalnya pihaknya mengusulkan tambahan vaksin Covid-19 ke pemerintah provinsi sebanyak 12.730 vial. Namun yang dikirim ke Loteng terakhir hanya sekitar 450 vial. Itu pun saat ini sudah habis didistribusikan ke semua fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan vaksinasi. “Dan, kondisi hari ini (Rabu kemarin,red) dari laporan yang masuk rata-rata stok vaksinnya sudah habis,” jelasnya.

Loteng sendiri menargetkan sebanyak 700 ribu lebih sasaran vaksinasi atau sekitar 70 persen dari jumlah penduduk daerah ini. Namun dengan kondisi penyaluran vaksin yang tersenda-sendat seperti sekarang ini, mungkin butuh waktu lama untuk bisa menuntaskan target tersebut.

“Jumlah yang sudah di vaksin di Loteng sudah lebih dari 20 ribu orang. Kalau melihat target yang ada, capaian ini masih sangat jauh,” ujarnya.

Soal kesiapan pelaksanaan vaksinasi sendiri, Langkir menegaskan pihaknya sangat siap. Baik itu dari sisi kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk tenaga kesehatan maupun dari sisi sarana prasarana pendukung. Tinggal sekarang soal ketersedian vaksinnya. Kalau memang vaksin tersedia dan mencukupi, tidak ada persoalan untuk pelaksanaan vaksinasinya sendiri.

Lebih lanjut Langkir mengatakan, koordinasi dengan pemerintah provinsi secara intens terus dilakukan guna memastikan ketersediaan vaksin di daerah. Begitu stok vaksin habis, sesegera mungkin pihaknya mengusulkan tambahan stok vaksin ke pemerintah provinsi. “Kita terus berusaha memberikan pelayanan terbaik. Supaya masyarakat bisa segera mendapat vaksinasi Covid-19,” tandas Direktur RSUD Praya ini. (kir)