KLU Tindaklanjuti Tim Penertiban Kapal Cepat Bentukan Provinsi

0

Tanjung (Suara NTB) – Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU)c.q Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan merespon Tim Penertiban Kapal Cepat yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi NTB. Pemkab akan mendukung regulasi tersebut dengan menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam rangka penertiban yang dilakukan oleh lintas instansi.

Kepala Dinas Hubkanlut Lombok Utara, Agus Tisno, melalui Kabid Hubla, Johan Elison Repi, kepada wartawan Kamis, 27 Juli 2017 mengakui saat ini tengah menyusun SOP penertiban. Pasalnya Pemprov NTB telah mengeluarkan keputusan terkait hal yang sama sebagai tindaklanjut dari Keputusan Menteri.

“Kita sedang susun SOP-nya, setelah itu kita gelar sosialisasi secara menyeluruh dengan menggelar rapat lanjutan dulu. Nanti kita undang pihak terkait seperti Asosiasi pengusaha kapal, pelaku wisata,” ungkap Johan.

Pemda KLU, kata dia, sudah sejak lama menginginkan adanya penertiban Kapal cepat rute Bali – 3 Gili dengan mengarahkan kapal cepat berlabuh di Pelabuhan Teluk Nara. Hanya saja, gagasan itu urung terlaksana lebih cepat jarena adanya regulasi di mana kementerian telah menetapkan rute Bali – Gili Trawangan.

Dengan keluarnya Keputusan Gubernur tentang Pembentukan Tim Penertiban dan Pengawasan Pengoperasian Kapal Cepat Rute Pelabuhan di Bali Menuju Pelabuhan di Lombok, maka Pemda KLU bisa bergerak aktif.

Repi menyebutkan, penertiban Kapal Cepat dari Bali ke 3 Gili tidak hanya berlandaskan SK gubernur, melainkan adanya payung hukum yang lebih tinggi yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.

“Sehingga, Pemda Lombok Utara tidak ragu lagi dalam menertibkan kapal cepat dari Bali tersebut. Bagaimanapun, dermaga yang disana (3 Gili) tidak besar untuk ukuran kapal dengan GT besar,” paparnya.

Kapal cepat dengan GT besar, dikhawatirkan akan mengganggu kelestarian ekosistem laut setempat. Oleh sebab itulah, Pemda KLU berharap instansi berwenang (syahbandar) nantinya bisa tegas agar tidak memberi ruang bagi Kapal GT besar mengakses langsung dermaga 3 Gili.

“Sistemnya nanti lebih ke port to port. Rutenya dari Bali, ke Pelabuhan Teluk Nara atau Bangsal. Selanjutnya, para wisatawan menuju Gili Matra (Air, Meno dan Trawangan) menggunakan speedboat atau boat tradisional yang disediakan masyarakat,” tandasnya. (ari)