Keterangan Saksi Saat Kebakaran di Gili Trawangan

0

Tanjung (Suara NTB) – Sebanyak 36 bangunan di Hostel Gili Kelapa dan 1 unit bangunan milik Villa Kelapa di Dusun Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) hangus dilalap api, Kamis, 29 Juni 2017, sekitar pukul 22.00 wita. Api baru bisa dipadamkan 2,5 jam setelahnya.

Robi, salah seorang warga Trawangan yang menyaksikan peristiwa itu, mengaku selama kebakaran berlangsung nyaris tidak ada yang bisa diperbuat masyarakat. Lahapnya si jago merah seolah tak terbendung. Para karyawan, warga dan pengunjung tak berani mendekat ke titik api yang berkobar.

“Awalnya tidak ada yang berani mendekat untuk memadamkan karena api terlalu besar. Apalagi hawa panas terasa dari jarak yang cukup jauh,” akunya.

Dituturkannya setelah hampir setengah bangunan di kompleks itu hangus, kobaran api perlahan mereda. Saat itulah warga mulai mendekat memadamkan api. Upaya masyarakat membuahkan hasil setelah air kolam dari hotel yang bersebelahan disedot untuk menyembur kobaran.

Berdasarkan keterangan pihak Kepolisian, kebakaran di satu komplek Hostel milik Benny Kosno (49 tahun) asal Surabaya Barat, Jawa Timur itu diduga terjadi karena arus pendek listrik.

Informasi awal dari Kapolres Lombok Utara, AKBP Rifa’i, SH., Kamis malam mengatakan sesaat setelah kejadian sejumlah anggota Kepolisian Sub Sektor Gili Indah langsung terjun ke TKP. Mereka bahu-membahu dengan warga setempat memberi pertolongan kepada para tamu yang menginap di Kelapa Hostel.

“Anggota sudah di TKP. Menurut info anggota, api sedang dipadamkan dan kerugian belum bisa diidentifikasi,” kata Rifai.

Berdasarkan keterangan pihak Kepolisian pada Jumat, 30 Juni 2017, kronologi kebakaran di mana sekitar pukul. 22.00 wita terdengar suara ledakan yang berasal dari salah satu kamar D yang terletak di lantai 2 milik Kelapa Hostel. Tidak lama kemudian letusan tersebut mengeluarkan api yang langsung menyambar ke seluruh bangunan lain di kompleks tersebut, kecuali ruangan tempat penyimpanan genset.

Adapun Hostel Gili Kelapa yang memiliki 36 kamar, seluruhnya terbakar berikut barang bawaan tamu yang menginap. Diketahui jumlah tamu yang menginap sebanyak 53 orang dengan 1 tamu WNI.

Jumlah kamar yang terbakar ini bertambah 1 unit karena sebagian dari 1 unit kamar milik Villa Kelapa yang ada di sebelahnya, ikut terbakar. Hal itu dikonfirmasi langsung Owner Villa Kelapa, H. Malik.

“Punya saya yang Villa Kelapa kena sebagian di ujungnya karena bloknya berada 1 tembok dengan Kelapa Hostel. Walaupun kena sedikit, tapi hukumnya kena 1 rumah, karena harus direnovasi semua,” ungkapnya.

Beruntung, akibat peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, baik dari petugas, masyarakat maupun wisatawan. Hingga berita ini diturunkan, Tim Inafis Polda NTB sudah turun ke lokasi melakukan olah TKP.

Sementara Manajer Hostel Gili Kelapa, Junita Josephina (30 tahun), asal Manado Sulawesi Utara tengah diinterogasi dan belum dapat dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut.

Pihak Kepolisian juga telah meminta keterangan 4 orang saksi yang notabene warga Dusun Gili Trawangan. Mereka antara lain, Ariesta (31 tahun) karyawan bagian mekanik, Arka (21 tahun) dan Emen (21 tahun) karyawan House Keeping, serta Parsini (47 tahun) karyawan Kitchen asal Surabaya Barat.

Sementara, Kepala Desa Gili Indah, H. M. Taufik, menerangkan proses pemadaman api di lokasi itu hanya bisa ditangani secara manual dan peralatan seadanya. Peralatan pendukung hanya menggunakan genset untuk menyemburkan air ke titik api. Akibatnya, api baru bisa dipadamkan pada pukul 24.30 wita, atau 2,5 jam setelah api melumat seluruh bangunan hostel.

“Malam setelah kebakaran, para tamu menginap di sembarang tempat karena tidak ada tempat lagi. Sedangkan sampai saat ini, tamu minta dibuatkan report sebagai dasar mereka untuk mengklaim asuransi. Biasanya tamu travelling ada asuransinya,” kata Taufik.

Hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Pemenang Iptu Hilmi M. Prayugo, S.IK., belum bisa memastikan jumlah kerugian yang timbul, begitu pula dengan kerugian para tamu yang menginap. “Saat ini (kemarin), Tim Inafis Polda NTB sudah terjun ke TKP. Terkait total kerugian belum diketahui, GM Hostel, belum bisa dimintai keterangan,” demikian Hilmi. (ari)