Abdullah: JKN-KIS Memberikan Harapan Hidup Baru

0
H. Abdullah Mansyur

Selong (suarantb.com) – Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) membawa harapan baru bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan perlindungan kesehatan. Khususnya bagi H. Abdullah Mansyur seorang tokoh masyarakat di Desa Tanak Beak Kabupaten Lombok Barat, Abdullah sapaannya terkenal sering membantu masyarakat di Desa Tanak Beak sehingga disegani oleh masyarakat di desa itu. Diusianya yang menginjak 57 tahun ini, Abdullah telah menderita berbagai komplikasi salah satunya adalah penyakit Asma yang telah ia derita bertahun-tahun.“Saya adalah Peserta JKN-KIS dan termasuk peserta yang sering menggunakannya, saya menderita sakit sesak dan jantung. Pernah waktu itu saya memakai JKN-KIS untuk foto jantung, karena sakit di bagian jantung,” ujar Abdullah kepada tim Jamkesnews (02/03).

Menurut Abdullah pelayanan Peserta JKN-KIS sangat baik dan cepat. Ia bercerita jika waktu itu ia diberikan obat dan pernah hingga dipasangkan tabung oksigen karena merasakan sesak tiba-tiba. “Saya setiap bulan mengontrol di rumah sakit kota karena dirujuk kesana dan berangkat dari rumah pagi dan menunggu antrian hingga siang,” ujar bapak berusia 57 tahun ini.

“Pernah waktu itu saya dilarikan ke UGD karena sesak di bagian dada sehingga saya harus di pasangkan oksigen tetapi tidak sampai rawat inap, ketika saya pulang saya tanya ke bagian administrasi dan ternyata tidak ada biaya alias nol,” cerita Abdullah.
Kecintaan terhadap Program JKN-KIS membuat Abdullah terus mendukung JKN-KIS dan berdoa agar JKN-KIS ini terus ada, karena bagi Abdullah JKN-KIS memberikan harapan baru bagi Abdullah untuk terus bertahan hidup di antara himpitan ekonomi yang kian melambung tinggi.

“Luar biase emang manfaat JKN-KIS ne, laek sebelum arak JKN-KIS ite bedoe kepeng pituk ratus ribu bae ndek bani laek jok dokter, cobak banyangin ndekman biaye pelayanan kesehatan dan obat, pire bis kepeng. Demen pokok kance JKN-KIS ne (Luar biasa memang manfaat JKN-KIS ini, dahulu sebelum ada JKN-KIS jika kita punya uang tujuh ratus ribu saja tidak berani untuk berobat ke dokter, coba bayangkan belum biaya pelayanan kesehatan dan obat, berapa total habis uangnya. Suka banget sama JKN-KIS – red),” ungkap Abdullah. (r/*)