Suasana Haru dan Isak Tangis Sambut Kedatangan TGB di Lombok Timur

0

Selong (Suara NTB) – Rasa haru dan isak tangis begitu nampak terlihat dari ribuan santri di kediaman Gubernur NTB, H.M. Zainul Majdi di Gelang Jalan TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid, Senin kemarin. Para santri dari tingkat madrasah hingga perguruan tinggi ini hampir 30 menit menunggu kedatangan mantan gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini. Bahkan yang sangat mengharukan, sambutan hangat dari keluarga menyelimuti kedatangan TGB yang berakhir masa jabatannya tanggal 17 September kemarin.

TGB yang berjalan kaki dari Gapura Gelang sekitar pukul 12:03 wita diiringi oleh Masyaik-Masyaikh dari Ma’had Darul Qur’an wall Hadist (MDQH) Pancor dengan samping kiri-kanan berbaris rapi ribuan santri dari lingkungan Yayasan Pendidikan Hamzanwadi (YPH) Pondok Pesantren Darunnahdlatain (PPD) NW Pancor dari tingkat madrasah hingga perguruan tinggi. Tak hanya itu, perjalanan TGB menuju rumah diiringi lantunan salawat yang begitu indah terdengar dan menyentuh hati.

Didampingi istri tercintanya, Hj. Erica Zainul Majdi yang saat itu memegang bunga. TGB dan Erica langsung mencium telapak tangan Hj. Sitti Rauhun Zainuddin Abdul Madjid yang tidak lain merupakan ibu kandung dari TGB. Suasana semakin hangat begitu terasa. Mata TGB dan Hj. Sitti Rauhun terlihat berkaca-kaca mengingat TGB yang selama 10 tahun berkhidmat mengabdikan dirinya membangun dan merubah wajah NTB menjadi lebih baik. Merupakan waktu yang tidaklah singkat.

“Saya ucapkan terima kasih. Semoga kita terus menerus dalam kebaikan, Nahdlatul Wathan fill khair, Nahdlatul Wathan fastabiqullkhairot. Tetap majukan terus NTB, majukan NW dan tidak ada kata henti di dalam berkhidmat dan berjuang,” ucap TGB disambut teriakan terima kasih TGB dari ribuan santri, staf pengajar dan masyarakat umum yang memadati kediamannya.

Sementara Hj. Sitti Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, mengaku bersyukur TGB sudah menjalankan amanah menjadi seorang pemimpin dengan baik. Ia berharap TGB tetap menjadi pribadi yang jujur, ikhlas dan istiqomah. Inilah, katanya, yang ditanamkannya selaku seorang ibu kepada TGB setelah dipercaya untuk mengemban amanah menjadi gubernur.

Setelah dua periode mengemban amanah menjadi gubernur di NTB. Sitti Rauhun menyerahkan sepenuhnya kepada TGB untuk menjemput takdirnya ke depan. Saat menjadi gubernur pun, katanya, tidak pernah terpikir di benaknya bahwa buah hatinya itu menjadi seorang gubernur.

Namun untuk saat ini, katanya, setelah berhenti menjadi gubernur, TGB akan kembali berdakwah sebagaimana biasanya. Adapun takdirnya, apapun itu merupakan ketentuan Allah SWT. Selama langkah TGB demi perjuangan untuk agama, nusa dan bangsa maka langkah TGB tetap diridhoi.

Kakak kandung TGB, Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd, mengucapkan sujud syukur kepada Allah SWT bahwa TGB diberikan kesempatan untuk memimpin NTB selama 10 tahun. Kesempatan itu merupakan nikmat Allah SWT, karena tidak banyak daerah yang dipimpin oleh ulama sekaligus umara. Selaku kakak kandung TGB, wakil gubernur terpilih ini mengaku bangga atas pencapaian yang diraih oleh TGB selama 1 dekade berkhidmat untuk NTB.

Ia berharap, TGB ke depan terus memberikan manfaat yang lebih luas lagi untuk agama, nusa dan bangsa. Bahkan, hikmah kemenangan pasangan Zul-Rohmi di Pilkada NTB beberapa waktu lalu tidak terlepas dari peran TGB. “Zul-Rohmi dipercaya memimpin NTB lima tahun ke depan karena masyarakat NTB percaya hasil yang diperoleh TGB selama 10 tahun berkhidmat untuk NTB,” jelasnya.

Terlebih tagline dari Zul-Rohmi yakni lanjutkan ikhtiar TGB, sehingga itulah modal untuk pasangan Zul-Rohmi untuk memulai kerjanya di dalam menjaga dan menjalankan harapan masyarakat. (yon)