Pansus Dam Mujur Malah Diusir Warga

0

Praya (Suara NTB) – Perlakuan kurang baik diterima anggota Panitia Khusus (Pansus) Percepatan Pembangunan Dam Mujur Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) saat turun lapangan ke Desa persiapan Lelong Kecamatan Praya Timur, Rabu, 18 April 2018. Bukannya disambut baik, para anggota pansus malah diusir oleh warga. Tidak hanya itu, warga juga menolak untuk berdialog dengan anggota pansus terkait rencana pembangunan Dam Mujur.

“Hari ini (Rabu kemarin,red) agenda kita memang kunjungan lapangan untuk berdialog dengan warga terkait rencana pembangunan Dam Mujur. Tapi nyatanya, sambutan warga tidak sesuai dengan harapan,” aku Ketua Pansus Dam Mujur, Suhaimi, S.H., kepada wartawan di kantornya, Rabu siang.

Ia menjelaskan, saat anggota pansus datang di lokasi pertemuan yang sudah ditentukan nyaris tidak ada warga yang menerima. Beberapa saat kemudian, beberapa warga datang dan malah meminta anggota pansus untuk pulang. “Warga mengaku tidak mau berdialog dengan siapapun. Termasuk para anggota pansus, soal rencana pembangunan Dam Mujur ini,” tegasnya.

Atas respons tersebut, lanjut Suhaimi, para anggota Pansus Dam Mujur memustuskan untuk langsung kembali, karena melihat kondisi warga yang kurang bersahabat. Akibatnya, agenda pertemuan antara Pansus Dam Mujur dengan warga Desa Persiapan Lelong soal rencana pembangunan Dam Mujur batal. “Kita mau dialog dengan siapa, warga tidak ada. Memang ada beberapa warga dilokasi, tapi warga menolak dan tidak mau berdialog,” klaimnya.

Meski ada penolakan disertai pengusiran tersebut, Suhaimi menegaskan kalau Pansus Dam Mujur tetap akan bekerja, mengingat, masih ada tahapan yang masih harus diselesaikan. Kalau kegiatan turun lapangan tersebut hanya salah satu dari tahapan kegiatan dari Pansus Dam Mujur.

Hanya saja, pihaknya tetap menyayangkan aksi pengusiran oleh warga, karena Pansus Dam Mujur pada intinya hanya mau menyerap asprasi dan keinginan warga saja untuk disampaikan kepada pemerintah daerah, provinsi maupun pusat dan pihak-pihak terkait lainnya. (kir)