Praya (Suara NTB) – Sebanyak dua jemaah haji asal Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dikabarkan meninggal di Mekkah. Masing-masing Amaq Raudah bin Muhrim serta Lalu Juruh Arya Banjar Getas bin Lalu Hasbullah, asal Desa Mantang Kecamatan Batukliang. Keduanya wafat setelah sempat mendapat perawatan tim medis di Kota Mekkah.
“Sudah ada konfirmasi dari petugas haji kita di Mekkah, kalau dua jemaah haji asal Loteng meninggal dunia pada Hari Minggu (27/8) kemarin,” sebut Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Loteng, Drs. H. Nasri Anggara, kepada Suara NTB via ponselnya, Senin, 28 Agustus 2017.
Menurutnya, Lalu Juruh wafat sekitar pukul 13.35 waktu setempat. Disusul kemudian Amaq Raudah pada malam harinya di rumah sakit setempat. Jenazah keduanya udah diurus petugas Maktab di Mekkah untuk keperluan pemakamanan. Pihaknya juga sudah menghubungi keluarga almarhum terkait kabar duka ini. “Kedua jamaah haji yang wafat ini memang termasuk jamaah haji dengan risiko tinggi,” tambahnya.
Diakuinya, jamaah haji asal Loteng yang masuk kategori risiko tinggi cukup banyak dengan usia rata-rata di atas 65 tahun. Sehingga petugas pendamping haji terutama petugas kesehatannya harus bekerja ekstra keras untuk menjaga kondisi kesehatan para jemaah haji. “Kita berharap tidak ada lagi jamaah haji asal Loteng yang meninggal dunia,” harapnya.
Meski demikian pihaknya tetap mengingatkan kepada para pendamping dan petugas kesehatan, agar benar-benar menjaga kondisi dan stamina para jemaah haji. Mengingat ibadah haji merupakan ibadah yang cukup berat. Sehingga tanpa kesiapan stamina yang baik, sulit untuk bisa menjalankan semua rangkaian ibadah haji yang ada.
“Ibadah haji itu ibadah yang menguras tenaga. Sehingga kondisi kesehatan dan stamina yang baik, sangat menentukan,” ujarnya. (kir)