PJU dan Jalan Rusak Banyak Dikeluhkan Warga

0
Ilustrasi Jalan Rusak (Pixabay)

Giri Menang (Suara NTB) – Belasan aduan dari masyarakat masuk ke Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) Lombok Barat (Lobar) selama bulan Februari ini. Terdapat penurunan aduan bulan ini sebanyak 12 dibanding bulan lalu mencapai 15 aduan. Seluruh aduan yang disampaikan melalui akun media sosial FLLAJ Lobar didominasi masalah PJU dan jalan rusak akibat penggalian pipa PDAM dan muatan atau tonase kendaraan yang berlebih. Disamping itu beberapa persiapan lain seperti Kemacetan serta lampu merah. Demikian mengemuka dalam rapat bulanan FLLAJ Lobar di Aula Dinas Perhubungan (Dishub) Lobar, Kamis, 27 Februari 2020.

Rapat ini dihadiri sejumlah OPD terkait dari Lobar, seperti Dinas Perhubungan, Dinas Perumahan dan Permukiman dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Bappeda, Forum Wartawan, pemerhati jalan hingga masyarakat umum. Rapat ini juga bertepatan dengan penerimaan study banding Dinas Perhubungan Kabupaten Pesisir Selatan terkait pelaksanaan FLLAJ di Lobar.

Kepala Dinas Perhubungan H. Moh. Najib menyebutkan,  rapat ini merupakan agenda untuk mendukung transparansi pembangunan daerah. “Kegiatan hari ini kami harapkan agar bagaimana proses mekanisme keberadaan Forum FLLAJ Lobar, yang terkait juga untuk mendukung transparansi pelaksanaan pembangunan imfrastruktur daerah,” terang Najib.

Setiap aduan dibacakan satu per satu secara lengkap beserta tanggal masuk aduan dan penyampaian aduan, kemudian direspons oleh dinas terkait, respons berupa penjelasan kasus atau aduan dan penyampaian progres dari tindak lanjut yang sudah atau yang sedang dilakukan.

Terkait kerusakan jalan yang terjadi ruas jalan Sayang-Sayang-Gunungsari tepatnya di Kekeri, Kasi Peningkatan Jalan Dinas PUPR Lobar Fatoni mengungkapkan jika hal tersebut kemungkinan terjadi karena kelebihan beban dari kendaraan yang sering parkir di titik kerusakan.

Aduan lainnya menyangkut kebocoran pipa PDAM yang tentunya akan sangat mengganggu lalu lintas,  ia mengungkapkan segera berkoordinasi dengan pihak PDAM.  Masalah lain yang diadukan adalah kemacetan yang sering terjadi di Simpang  4  bekas Pasar Gunungsari.  Aduan ini direspon lansung perwakilan Dishub Lobar  dengan menyebutkan,  jika jalan di sekitar bekas memang masih dalam kondisi darurat, karena pemindahan pasar, lebih-lebih lagi jalan tersebut merupakan terminal sehingga tidak jarang terjadi arus lalu lintas padat.

Untuk itu Dishub Lobar masih sedang mengupayakan jalan alternatif sementara untuk menghindari kemacetan tersebut. Permasalahan lain seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) terutama di titik yang sudah terdaftar di daftar aduan seperti di jalan Keru-Suranadi, Kepala Bidang Tata Kota dan Pertamanan pada Dinas Perkim Lobar, H. Saifullah mengakui jika di titik itu memang masih belum bisa menyala. “Di ruas jalan Keru dan Suranadi Insya Allah dengan skema kerjasama KPBU, tahun ini yang sudah dalam tahap evaluasi tahun ini insyaallah 12ribu titik akan menyala termasuk di ruas jalan itu,” tutur Saifullah.

Sebagaimana diketahui, keberadaan jalan mantap di Lombok Barat mendapat pengakuan secara nasional. Karena itu banyak daerah yang belajar ke Lombok Barat untuk belajar  banyak terkait dengan pembangunan jalan khususnya yang mendapatkan support pendampingan dari dana hibah.

Seperti Kabupaten Pesisir Selatan yang dipimpin Bupati H. Hendra Joni, pada Rabu, 26 Februari 2020 berkunjung ke Lombok Barat terkait pembangunan jalan ini dan diterima langsung Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan jajarannya.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid saat itu menjelaskan, mulusnya insfrastruktur seperti jalan di Lombok Barat, salah satunya karena adanya dukungan hibah Provincial Road Infrastructure and Maintenance (PRIM) yang merupakan bantuan dari Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT). “Dengan program inilah Lombok Barat terbantu dalam pemeliharaan jalan untuk tiga tahun terakhir mulai tahun 2017- 2019,”jelas dia.

Fauzan mengakui, PRIM ini sebelumnya merupakan program Pemprov NTB. Namun sejak tahun 2017 diujicobakan ke Lombok Barat dan ternyata berjalan baik sesuai harapan.“Kalau kami istilahkan jalan kabupaten kita bangun di atas kualitas jalan provinsi bahkan mendekati kualitas jalan nasional ,’’ jelas Fauzan.

Bupati menegaskan, jika pembangunan jalan melalui dana hibah PRIM Australia ini tidak hanya Dinas PUPR yang terlibat, namun juga dinas lainnya seperti Dinas Perhubungan melalui ForumLalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) tetap online 24 jam menerima pengaduan masyarakat. “Tidak hanya pengaduan masalah jalan, namun pengaduan lainnya seperti sampah dan sebagainya juga diakomodir. Selanjutnya FLLAJ meneruskannya ke dinas-dinas terkait dengan pengaduan tersebut dan FLLAJ ini lebih banyak unsur masyarakat sebagai anggotanya,” jelas Fauzan.(her)