Tiga Kapal Pesiar Batal Singgah di Lombok

0
Kapal pesiar yang tiba di Lembar beberapa waktu lalu. Tahun ini ada 3 kapal pesiar batal singgah, karena terkendala beberapa hal. (Suara NTB/Humas Pelindo III Lembar)

Giri Menang (Suara NTB) – 26 kapal pesiar yang membawa wisatawan ditargetkan bakal singgah di Lembar Lombok Barat. Dari 26 kapal ini, awal tahun ini ada 1 kapal pesiar sudah singgah, sedangkan sisanya 3 kapal pesiar membatalkan kunjungan ke  Lombok hanya gara-gara beberapa hal. Di antaranya terkait proses recovery gempa, selain itu beberapa alasan menyangkut sampah dan ketidaknyamanan pengunjung terhadap ulah sejumlah oknum sopir travel liar.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar, L. Ahmad Satriadi mengatakan, pengunjung tidak akan datang apabila daerah itu tidak aman dan nyaman. Hal inipun perlu keterlibatan semua pihak. Tidak hanya Pemkab saja, namun pelaku wisata termasuk para angkutan travel. Apalagi sampai berbuat kasar membuat tidak nyaman tamu yang datang. Sebab terdapat kabar jika ada oknum travel yang menarik-narik tas tamu agar mau ikut dengannya. “Saya bilang juga kepada teman pariwisata untuk berkoordinasi dengan Bapenda yang menarik retribusi perpanjang surat kendaraan untuk diingatkan sopir itu melayani tamu jangan kasar,” ungkapnya, Jumat,  8 Maret 2019.

Pihaknyapun sudah berkoordinasi dengan pihak Pelindo III terkait batalnya tiga kapal pesiar itu datang. Mantan Camat Sekotong ini juga berpesan kepada oknum travel itu untuk tidak mementingkan keuntungan pribadi saja.“Satu kapal itu ada sekitar 5 ribu wisatawan, Cuma yang harus kita pikirkan itu jangan pikirkan pribadi. Yang harus kita pikirkan itu perputaran uang, dari sewa hotel terus membeli oleh-oleh,” sambungnya.

Selain itu masalah sampah tak bisa dipungkiri turut mempengaruhi kenyamanan wisatawan. Pihaknyapun tidak mau menyalahi OPD terkait, lantaran permasalahan pariwisata perlu penanganan lintas sektor. “Paling tidak kita bisa sampaikan kepada pak Sekda dan Pak Bupati, aga SKPD terkait saling berkoordinasi. Supaya semua SKPD ikut campur dan peduli pariwisata ini,” ungkapnya.

Pihaknyapun berencana akan membuatkan baliho peta penujuk lokasi wisata di kawasan Lobar maupun NTB. Rencananya baliho itu akan dipasang pada bagian pelabuhan, sehingga saat tamu atau wisatawan yang tiba bisa mengetahui dimana saja sport wisata yang diingin dikunjunginya.“Begitu dia lihat dia tahu mau kemana,” imbuhnya.

Sementara itu, GM Pelindo III Lembar, Erry Ardiyanto mengatakan batalnya tiga kapal pesiar datang ke Lombok memang dipengaruhi beberapa hal, seperti masa recovery gempa, terutama fasilitas umum masih mengalami kerusakan.“Mungkin semasa recovery itu para wisatawan mengalihkan tujuannya, semuanya mau ke Lombok tapi dialihkan ke tempat lain, karena beberapa fasilitas masih diperbaiki,” ungkapnya.

Diakuinya tahun ini diperkirakan ada 26 kapal pesiar dari berbagai negara bakal singgah di Lombok. Seharusnya pada bulan maret ini terdapat 3 kapal pesiar yang datang, namun adanya ulah segelintir oknum membuat tidak nyaman turis saat datang berlibur, sehingga membatalkan untuk datang ke Lombok. Menurutnya, perlu ada perubahan mindset arau cara berpikir masyarakat sekitar bahwa turis datang ke Lombok ingin nyaman.“Jangan sampai gara-gara ulah beberapa oknum itu membuat nama NTB jadi jelek, karena ketika mereka sudah tidak nyaman yang dicap itu bukan Lembar, namun Indonesia,” ungkapnya.

Pihaknyapun sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk terkait masalah-masalah itu. Baik permasalahan sampah, recovery hingga kenyamanan bagi para wisatasawan. Mulai dari Dispar Lobar hingga Kepala Desa (Kades) Lembar Selatan. “Karena Lembar ini wajah masuknya ke Lombok, sehingga perlu masyarakat kita bina. Karena masalah kebersihan itu bukan milik dinas terkait aja namun milik kita bersama,” pungkasnya. (her)