Tambang Liar di Sekotong Kembali Telan Korban

0
Suasana pemakaman warga Sekotong yang meninggal diduga akibat terjatuh ke dasar lubang emas dan kekurangan oksigen.  (Suara NTB/ist)

Giri Menang (Suara NTB) – Aktivitas pertambangan liar di Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kembali menelan korban. Setelah sekitar awal 2018 lalu tujuh penambang liar menjadi korban, kembali satu penambang tewas di lokasi Piling Dusun Selodong Desa Buwun Mas.  Penambang yang diketahui inisial I (22), warga Dusun Mulejati Desa Sekotong Tengah ini diduga meninggal akibat terjatuh dari ke dasar lubang sedalam 90 meter. Korban yang terjatuh saat menggali ini, diduga kehabisan oksigen saat di dasar lubang.

Bambang, salah satu warga menerangkan, kejadian naas itu sekitar pukul jam 16.00 sore. Berawal saat korban bersama tiga rekannya menggali pada posisi di pertengahan lubang.  Lubang yang memiliki kedalaman 90 meter ini telah lama ditinggal oleh pemiliknya. Sesaat sebelum kejadian,  korban terus melakukan penggalian. Sementara, rekan-rekannya istirahat makan. Selang beberapa saat kemudian, kayu yang dipakai pijakan korban menggali patah hingga korban pun terjatuh ke dasar lubang.  Rekan-rekannya pun tak mampu menolong karena kondisi lubang yang begitu dalam dan mengandung belerang, sehingga mengakibatkan sulit bernafas.

Akibat terbatasnya peralatan untuk mengevaluasi korban dari dalam lubang, ujarnya, ditambah tidak ada alat oksigen mengakibatkan korban sulit bernapas.  Korban berhasil dievakuasi dari lubang oleh rekannya sekitar pukul 19.00  Wita. Diduga akibat terlalu lama di dalam lubang, korban pun diketahui telah meninggal dunia. Setelah berhasil dievakuasi dari dalam lubang, korban pun dibawa pulang oleh keluarga ke rumah duka. Korban dibawa ke rumah duka menggunakan kendaraan.

Ham, warga lain mengatakan korban ini bersama tiga rekannya ngeloyong (menambang) di lubang yang sudah lama tidak dikerjakan oleh pemiliknya. Naas ketika korban menggali lubang, layu tempat duduk korban patah sehingga korban langsung jatuh ke dasar lubang.

 Petugas Babinsa Desa Sekotong Tengah Sertu Asikin yang langsung gerak cepat melihat korban membenarkan adanya warga yang meninggal di lokasi tambang tersebut.  Informasi yang diperolehnya, kejadian itu sekitar pukul 16.00 sore. Korban diduga meninggal akibat terjatuh ke dasar jurang saat menggali lubang. Korban berhasil diangkat dari dasar lubang lubang oleh rekan-rekan nya. “Pihak keluarga langsung yang mengevakuasi korban ke rumah,” jelas dia.

Ia mengaku langsung ke rumah duka sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab terhadap warga serta pada desa binaannya. Menurutnya,  kejadian harus menjadi pelajaran untuk pemerintah bahwa mengatasi ini harus ada solusi yang bisa membuat warga maju dan sejahtera.

Sementara itu Kades Sekotong Tengah, L Sarappudin mengakui warganya meninggal diduga akibat jatuh ke dasar lubang. Nyawa korban tak tergolong akibat tidak ada oksigen.  “Korban dimakamkan setelah Zuhur,”  jelas dia. (her)