Kades Batulayar Kritik Penanganan Banjir

0

Giri Menang (Suara NTB) – Kawasan wisata Sengiggi Batulayar menjadi langganan banjir. Bahkan akibat air yang mengenangi kawasan di depan Hotel Jayakarta menyebabkan arus transportasi menuju kawasan tersebut terganggu.

Genangan air ini terjadi sejak tiga hari terakhir. Pihak Desa Batulayar telah meminta bantuan pemda, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), namun tak kunjung datang.

Banjir diakibatkan saluran yang tersumbat di Dusun Tanaq Embat Barat. Saluran ini merupakan penyakit tahunan yang belum ada solusi dari Pemda. “Banjir sudah tiga hari menggenangi kawasan di depan Jayakarta,” keluh Kades Batulayar H. M. Nur Taufiq, petang kemarin.

Dijelaskan, banjir disebabkan saluran gorong-gorong di Tanaq Embet Barat ke muara terlalu  sempit, sehingga air pun tak bisa mengalir hingga menyebabkan air tergenang.

Gorong-gorong ini, jelasnya, sudah lama sekali dibangun, bahkan sejak zaman penjajahan. Saluran ini tak pernah diperhatikan, sehingga kondisinya mendangkal dan sempit, karena itu pihaknya meminta agar saluran ini diperluas.

Selain saluran yang tersumbat, banjir juga dipicu kondisi sampah yang menumpuk. Sampah yang berasal dari kiriman desa lain tersebut menumpuk sehingga menyumbat saluran. Selain itu, ada pipa PDAM yang melintang di saluran dan menjadi penghambat air mengalir.

Sementara itu kepala pelaksana BPBD HM Najib melalui Kasi Kedaruratan Tohri menyatakan, genangan air ini bukan banjir, namun berasal dari luapan air saluran yang tersumbat. Gorong-gorong yang ada di sekitar jalan raya Senggigi tersumbat, sehingga air meluap ke akses jalan dan halaman Hotel Jayakarta serta Metzo Cafe.

“Hanya ini saja terdampak, yang lain tidak ada,’’ jelasnya.

Pihaknya  sudah koordinasi Kadis PU, kalak BPBD dan Kades untuk melaksanakan gotong-royong pembersihan gorong-gorong hari ini. Langkah ini solusi yang dilakukan Pemda. Terkait kondisi gorong-gorong yang sempit diakuinya, pihaknya sudah melihat gorong-gorong memang kondisinya sempit. (her)