Angin Puting Beliung Terjang Sekotong

0

Giri Menang (Suara NTB) – Angin puting beliung menerjang wilayah Sekotong, persisnya di Dusun Telaga Lebur Desa Sekotong Tengah, Sabtu malam, 28 Januari 2017. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun akibat terjangan angin, tiga unit rumah warga rusak ringan.

Meski demikian, akibar kejadian tersebut, dua unit rumah warga rusak pada bagian atap. Satu unit lainnya tembok pekarangan sepanjang puluhan meter ambruk. Rumah warga yang terkena ini adalah Sahri, Sahidi dan Nasari.

Akibat terjangan angin, pohon-pohon di sekitar daerah setempat bertumbangan menutupi badan jalan. Pepohonan juga menimpa kabel listrik dan tanaman padi milik petani seluas sekitar 1 hektar. Aparat kepolisian dari Polsek Sekotong dibantu pihak PLN, pihak desa dan masyarakat setempat turun membersihkan dahan pohon yang tumbang.

Tim BPBD Lobar pada malam tersebut langsung terjun ke lokasi melakukan penanganan. “Angin puting beliung terjadi sore jelang malam (saat waktu Magrib), akibatnya tiga unit rumah warga rusak dan pohon bertumbangan,” terang Mahnun salah seorang warga.

Mahnun menuturkan, kejadian angin disertai hujan sekitar pukul 18.30 Wita. Ketika kejadian, warga baru saja selesai Salat Magrib.

Awalnya, angin disertai gerimis mengguyur dusun setempat. Ketika itu, ada warga yang yang berangkat ke masjid melakukan Salat Magrib berjamaah. Lama-kelamaan, jelasnya, angin kian bertambah kencang. Hingga akhirnya, angin kencang disertai suara menerjang perkampungan warga.

Angin tersebut  menerbangkan atap dua unit rumah warga dan merobohkan tembok keliling rumah sepanjang 25 meter. Selain merusak rumah warga, angin juga menyebabkan tanaman padi seluas sekitar 1 hektar milik petani setempat rusak.

Rasid menuturkan, akibat angin puting beliung tersebut pepohonan yang ada di sepanjang dusun tersebut bertumbangan hingga menutupi badan jalan. Tidak itu saja, angin juga menerbangkan atap rumah warga dan merusak tembok pekarangan rumah milik warga. “Kejadian ini sempat menyebabkan warga berhamburan keluar rumah, mereka takut karena angin itu begitu kencang,” jelasnya.

Menanggapi hal ini, Kepala BPBD Lobar, H. M. Najib, menjelaskan, akibat kejadian ini, tiga unit rumah rusak ringan, satunya rusak berat karena tembok pekarangannya. “Tiga unit rumah terkena dampak, dua unit rusak ringan dan satu unit rusak berat karena tembok pekarangannya ambruk,” jelasnya.

Pihaknya sudah mendata KK yang terkena dampak 3 KK dengan jumlah jiwa sekitar 12 jiwa. Langkah selanjutnya, pihaknya menunggu usulan dari desa untuk membantu bahan-bahan bangunan untuk perbaiki rumah warga. Surat usulan dari desa tersebut menjadi dasar pihaknya mengeluarkan bantuan bahan-bahan. (her)