Lombok Tengah Capai Kekebalan Kelompok, Target Vaksinasi Harian Diturunkan Jadi 15.612 Orang

0
Kapolda NTB Mohammad Iqbal memantau vaksinasi di Kabupaten Lombok Tengah, pekan lalu.(Suara NTB/dok Humas Polda NTB)

Mataram (Suara NTB) – Polda NTB mengevaluasi percepatan vaksinasi Covid-19 Kabupaten Lombok Tengah setelah target 70 persen tercapai. Target capaian harian diturunkan dari yang semula 41 ribu orang per hari dalam strategi vaksinasi extarordinary. Sebab, Batalyon Vaksinator yang dikerahkan mulai bergerak ke wilayah aglomerasi Sirkuit Mandalika yakni Lombok Barat.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto menerangkan, penurunan target harian ini merupakan penyesuaian laju vaksinasi agar seluruh wilayah aglomerasi dapat mencapai minimal 70 persen. “Untuk meyakinkan semua pihak bahwa kita benar-benar siap menyambut Superbike dan MotoGP,” ujarnya, Jumat, 8 Oktober 2021.

Sepanjang 20 Oktober sampai 5 Oktober, Polda NTB menggeber vaksinasi harian sampai 41 ribu orang per hari di Lombok Tengah. Hal itu membuahkan hasil pencapaian kekebalan kelompok atau herd immunity Kabupaten Lombok Tengah dua pekan sebelum event perdana di Sirkuit Mandalika, yakni Idemitsu Asia Talent Cup 12-14 Oktober.

“Mulai 6 Oktober kemarin sampai 15 Oktober nanti, target vaksinasi hariannya menjadi 15.612 orang per hari. Karena herd immunity sudah tercapai bukan berarti vaksinasi berhenti. Bahkan kita tetap kejar 100 persen. Hanya saja target hariannya yang diturunkan,” urainya.

Kemenkes RI menetapkan target vaksinasi Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 767.700 orang. Rincian penduduk layak vaksin tiap kecamatan yang menjadi target capaian vaksinasi antara lain, Pringgarata 53.884 orang; Jonggat 78.759 orang; Praya Timur 56.830 orang; Janapria 62.171 orang. Batukliang Utara 44.380 orang; Batukliang 66.724 orang; Kopang 69.440 orang; Praya Barat Daya 46.295; Pujut 86.625 orang; Praya 84.132 orang; Praya Tengah 53.101 orang; dan Praya Barat 65.359 orang.  Sementara setelah divalidasi berbasis desa dan kecamatan, targetnya menjadi 713.828.

“Capaian per 7 Oktober Kabupaten Lombok Tengah berdasarkan data manual, vaksinasi dosis satu sejumlah 520.038 orang atau 72,85 persen. Sementara dosis dua 89.239 orang atau 12,5 persen,” sebut Artanto. Srategi vaksinasi dosis pertama itu meleset berkat inovasi persuasi diantaranya dengan pembagian bantuan sosial untuk menarik minat masyarakat agar bersedia divaksin. “Untuk lanjutan dosis kedua ini, perlu dipastikan kesiapan masyarakat, jenis vaksinnya, dan kesiapan tim vaksinator,” urainya.

Dia menambahkan, bahwa penerima vaksin dosis pertama bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi duta vaksin untuk terus mensukseskan program vaksinasi ini. Selanjutnya, pihak berkepentingan sebagai pelaksana menyiapkan manajemen vaksin dan sasaran. “Evaluasinya adalah sasaran dosis satu ini domisilinya berpencar sehingga kita harus siapkan strategi baru agar mereka yang menerima dosis pertama ini punya kemauan yang sama untuk vaksin dosis kedua,” tutup Artanto. (why)