Lobar Targetkan 76 Ribu Anak Divaksinasi

0

Giri Menang (Suara NTB) – Pemkab Lombok Barat (Lobar) mulai bergerak menindaklanjuti Instruksi Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) untuk mengejar target vaksinasi jelang MotoGP tahun depan. Termasuk vaksinasi bagi anak-anak. Vaksinasi untuk anak usia 6-12 tahun di Lobar, rencananya akan mulai digelar Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar pada Sabtu, 18 Desember 2021 ini dengan target 76 ribu anak dapat divaksin.

“Target anak yang divaksin 76 ribu anak, kita akan launching besok hari Sabtu (hari ini, red)” kata Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KLDikes Lobar dr Ahmad Taufiq Fathoni,  Jumat, 17 Desember 2021.

Ia menyebut, saat ini data anak-anak di Lobar yang harus divaksin, sesuai dengan data yang diterima dari Dinas Dukcapil, ada sekitar 84 ribu lebih. Sementara target yang diberikan oleh provinsi untuk bisa dicapai Lobar dalam vaksinasi anak tersebut sekitar 76 ribu. “Kalau data dari Dukcapil itu 84 ribu, tapi kalau target dari provinsi 76 ribu,” jelasnya.

Pihaknya sudah bersurat dan mensosialisasikan program vaksinasi untuk anak kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Dikbud) Lobar. Dari respons surat tersebut, pihaknya akan mulai melakukan vaksinasi di SDN 1 Gerung, pada Sabtu ini. “Surat dari Dikbud sudah, makanya ini kan kita sosialisasi ke sekolah sekalian waktu launching vaksin anak besok (hari ini, red),”  terangnya.

Dalam vaksinasi anak ini, Dikes rencananya akan menggunakan vaksin jenis Sinovac. Kalau menggunakan Sinovac, ujarnya, sistemnya sama seperti dewasa. ‘’Dosisnya sama, aturan berapa kali vaksinnya sama, ndak ada yang beda” paparnya. Kecuali, jika nanti ada yang menerima Pfizer, maka anak-anak akan menerima satu pertiga dari dosis. “Tapi sekaramg ini kalau untuk anak-anak belum diperbolehkan memakai Pfizer. Yang baru dibolehin untuk dipakai itu baru Sinovac,” tambahnya.

Stok vaksin Sinovac dan Pfizer Lobar saat ini pun diakuinya masih aman. Terlebih, Pemkab dalam waktu dekat tengah merencanakan gerebek vaksin menjelang perhelatan MotoGP pada Maret 2022 mendatang. “Tapi Pfizer ini akan habis masa simpannya sekitar seminggu lagi,” pungkasnya.

Sementara L. Junaidi, salah satu orang tua siswa yang bersekolah di Lobar tidak keberatan anak-anak usia 6-12 tahun divaksin. Namun, pihaknya mengharapkan dalam melakukan vaksinasi, pemerintah harus betul-betul melaksanakan secara maksimal. Dirinya tidak ingin kasus anak pertamanya yang sedang bersekolah di salah satu pondok pesantren di Lobar terulang lagi pada anak-anak yang lain. Apalagi dirinya memiliki 3 anak yang semuanya sudah memenuhi ketentuan umur untuk divaksin.

‘’Anak saya yang pertama divaksin tanpa sepengetahuan orang tua. Terus tanpa menggunakan NIK lagi. Kalau begini modelnya, ke mana saya harus telusuri untuk vaksinasinya. Anak saya sudah divaksin, tapi tidak tercatat di pemerintah dan tidak punya kartu vaksin. Lantas kalau seperti ini, siapa yang bertanggung jawab?’’ ujarnya.

Menurutnya, data vaksinasi itu penting ada bagi semua anak. Apalagi nanti kalau bepergian, pasti akan diminta data dan kartu vaksinasinya. Untuk itu, dia mengharapkan, proses vaksinasi harus sepengetahuan orang tua agar anak-anak usia 6-12 tahun boleh divaksin atau tidak, karena banyak juga anak-anak yang memiliki penyakit bawaan.

Sebelumnya, vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 sampai 12 tahun di wilayah NTB ditandai dengan peluncuran program vaksinasi oleh Kapolda NTB, Irjen. Pol. Drs. Mohammad Iqbal, di Pondok Pesantren (Ponpes) Yanmu NW Praya, Kamis, 16 Desember 2021. Vaksinasi dilakukan di empat kabupaten, yakni Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Lombok Barat (Lobar), Kabupaten Lombok Utara (KLU) serta Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Dipilihnya empat kabupaten tersebut sebagai lokasi pelaksanan vaksinasi anak untuk tahap awal bukan tanpa alasan, karena daerah-daerah ini yang sudah memenuhi parameter yang sudah ditentukan untuk bisa melaksanakan vaksinasi bagi anak. Salah satunya capaian vaksinasi dosis pertama untuk orang dewasa minimal 70 persen. Dan, yang paling utama capaian vaksinasi bagi kelompok lanjut usia (lansia) minimal 60 persen.

Kapolda menjelaskan, NTB sudah bisa melaksanakan vaksinasi untuk anak, karena secara kumulatif capaian vaksinasi untuk dosis pertama sudah mencapai hampir 75 persen yang merupakan syarat bagi provinsi melaksanakan vaksinasi bagi anak usia 6-12 tahun.  (her/ham)