Lobar Pecahkan Rekor Jumlah Pembukaan Rekening Bank Sampah

0

Giri Menang (Suara NTB) – Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah bersama Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid, pimpinan Bank Negara Indonesia (BNI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB melaunching digitalisasi bank sampah melalui gerakan “Beriuq To Digital”, Selasa, 24 Agustus 2021 di bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat. Gerakan ini melibatkan 19.046 generasi usia dini dan remaja mulai dari SD,SMP, dan SMA sederajat di Lobar.

Gerakan tersebut sekaligus memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan jumlah pembukaan rekening bank sampah terbanyak di Indonesia. Tujuannya dari gerakan ini untuk membangun kesadaran dan tanggung jawab pelestarian lingkungan hidup yang ramah, sehat, dan harmonis dan sekaligus bernilai ekonomi. Para pelajar belajar bahwa sampah memiliki nilai ekonomi tinggi.

Sementara bank BNI memfasilitasi mereka dengan teknologi perbankan yang dapat diakses dengan mudah. Pemkab Lobar terpilih menjadi pilot project program “Ayo Menabung Dengan Sampah” yang melibatkan lebih dari 48 sekolah yang telah terdaftar sebagai agen BNI 46 dan lebih dari 19.064 pelajar yang telah bergabung sebagai nasabah bank sampah. Para pelajar ini akan menerima manfaat atas kemudahan akses perbankan yang telah di sediakan oleh BNI.

Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid dalam kesempatan itu mengatakan, setelah ini dilaunching, pihaknya akan membentuk tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah. Fauzan menyebutkan ada dua makna yang substantif pada kata ‘’Ijo Nol Dedoro’’ yakni kata ijo itu banyak pepohonan di Lobar.

Pihaknya ingin menghijaukan Lobar melalui berbagai program salah satunya pohon pengantin. “Yang menikah kita wajibkan menanam dua pohon mempelai laki dan perempuan, melalui peraturan bupati. Namun sekarang karena covid tidak terkontrol peraturan bupati (perbup) itu,” imbuhnya.

Selanjutnya nol dedoro merupakan tidak adanya sampah. Gerakan bersama pemda dan masyarakat bagaimana supaya di Lobar tidak ada sampah berserakan. Kemudian program kejar, ini tabungan siswa berbasis sampah. “Sekarang baru ter-cover 39 sekolah di Lombok Barat dengan keterlibatan siswa sebagai agen bank sampah sebanyak 19.046 orang,” sebutnya.

Menurutnya, jika gerakan ‘’Beriuq to Digital’’ ini bisa dikawal maka ia juga yakin bisa 50 persen persoalan sampah bisa tertangani. Terlebih lagi ada bantuan pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS) dari Kementerian di Lobar. Yakni di Kecamatan Batulayar dengan kapasitas 10 ton per hari dan di Kecamatan Lingsar 4 ton per hari. Dan ia berharap melalui gerakan dan program Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabuapaten penanganan sampah cepat tuntas.

Sementara Wakil Gubernur NTB Dr. Hj.Sitti Rohmi Jalillah, merasa bahagia menghadiri acara gerakan ‘’Beriuq To Digital’’ yang diinisiasi Pemda, Bank BNI, OJK. “Saya sangat bahagia mengadiri acara ini, apa yang di lakukan di Lobar ini sejalan dengan apa yang kita perjuangkan di Provinsi NTB yaitu program zero waste,” katanya.

Terkait program zero waste banyak peningkatan yang dilakukan, jika didukung oleh Pemkab dan Pemkot, dan sejalan responnya seperti Lombok Barat. “Kita ingin sampah tidak menjadi musibah tapi menjadi sumberdaya,” katanya. Namun mengubah pemikiran masyarakat itu tidak mudah. Menggerakkan orang untuk berfikir bahwa sampah itu sumberdaya tidak gampang.

“Dengan sampah bisa bayar SPP, dari sampah bisa beli emas, dengan sampah kita dapat duit tentunya dengan menjual sampah ke tempat bank sampah,,” ujarnya. Wagub berharap untuk memperbanyak bank sampah yang berbasis desa. Minimal satu desa satu bank sampah. Di NTB sebut dia, bank sampah sudah berjalan sebanyak 458 bank sampah, di antaranya 74 bank sampah ada di Lombok Barat,” pungkasnya

Saat itu diterima apresiasi dari Muri atas keberhasilannya melakukan pembukaan nasabah bank sampah terbanyak di Indonesia. Selain penerimaan apresiasi  dari Muri, acara ‘’Beriuq to Digital’’ juga berisi kampaye  untuk membumikan giat menabung  dengan sampah.

Sementara itu, Ronny Venir Direktur Layanan dan Jaringan menekankan bahwa program go green BNI selalu dilakukan sebagai kesatuan dari program smart city khususnya smart environment, salah satunya  bank sampah. “Program ini diharapkan terus berkembang di semua kantor wilayah BNI dengan berkolaborasi dengan Pemda, OJK dan mitra bisnis pengolahan sampah serta masyarakat luas khususnya genersi muda,” jelasnya. (her)