Lobar Kekurangan Dokter dan APD Hadapi Wabah Corona

0

Giri Menang (Suara NTB) – Untuk menghadapi wabah virus Covid 19 atau Corona yang kian mewabah, Pemda Lombok Barat (Lobar) dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dikes) dihadapkan berbagai kendala. Di antaranya, kekurangan tenaga medis khususnya dokter di puskesmas yang ada dan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis sudah limit.

Dikes sudah berupaya melakukan pengadaan APD untuk kebutuhan sampai akhir tahun nanti. Untuk membantu Pemda dalam upaya pencegahan virus ini pihak pimpinan DPRD menyumbang alat pencegahan seperti hand sanitizer dan masker kepada masjid, ponpes dan masyarakat.

Kepala Dikes Lobar Made Ambaryati, menjelaskan, tenaga medis khususnya dokter yang ada di masing-masing puskesmas tidak cukup. “Kalau dihitung tidak cukup, karena kan di tiap puskesmas dokter mestinya minimal ada tiga. Itu minimal. Tapi sekarang kan rata-rata hanya dua dokter di puskesmas. Perawat juga turun memantau ke rumah dan melayani di puskesmas,” jelasnya, Minggu, 22 Maret 2020.

Pihaknya sudah melakukan pencegahan penyebaran virus Corona dengan berbagai langkah. Pihaknya berharap tidak terjadi hal buruk, di mana pasien membeludak, sehingga menyebabkan puskesmas dan rumah sakit kewalahan.

Sejauh ini pihaknya memanfaatkan tenaga medis semaksimal mungkin dengan mengatur jadwal piket agar mereka tidak lelah dan drop. Petugas kesehatan, ujarnya, adalah manusia biasa, sehingga ia selalu mengingatkan agar tetap menjaga kesehatan. Namun persoalannya, APD juga minim dan pihaknya sudah memesan APD.

‘’Masing-masing puskesmas minimal punya tiga APD lengkap. APD inipun sekali pakai lalu dibuang. Terkait anggaran penanganan Corona, sejauh ini sudah keluar SK tanggap darurat dari bupati sehingga bisa menggunakan anggaran darurat di BPBD. Sejauh ini pihaknya hanya sebatas mengajukan untuk pembelian disinfektan dengan anggaran Rp 10 juta,’’ ujarnya.

Anggara ini lanjut dia, bukan hanya untuk penanganan Corona. Sebab perlu antisipasi bencana ke depannya, sehingga sekda pun mengarahkan agar mengajukan sesuai kebutuhan.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Lobar Hj. Nurul Adha menyatakan pihaknya membantu penanganan Corona dengan menyumbang bahan hand sanitizer dan masker. Pihaknya rencananya membagi 2.5 liter, sabun cuci tangan 10 liter dan masker diproduksi sendiri diupayakan 1.000 masker. Pihaknya mengaku kesulitan membeli, karena bahan stok limit di pasaran.

Untuk pengadaan alat pencegahan ini, Pemda harus gerak cepat melakukan pengadaan dan meminta ke pusat. Pemda, kata dia, kemungkinan jauh lebih mudah kalau meminta pengadaan. Informasi dari provinsi juga rencananya pengadaan akan dilakukan akhir Maret, namun harus segera didorong agar lebih dipercepat. “Alhamdulillah di daerah kita belum ada positif, tapi Pemda harus gerak cepat dalam upaya pencegahan,” harap dia. (her)