Listrik Pulih 100 Persen Pascabanjir Banjir Bandang Bima

0
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat banjir bandang di Bima. (Suara NTB/ist)

Mataram (suarantb.com)-Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Bima mengakibatkan instalasi listrik PLN mengalami kerusakan dan menyebabkan terputusnya aliran listrik ke masyarakat. Namun, berkat doa dan kerja keras dari petugas PLN, dibantu oleh stakeholder serta masyarakat sekitar, pada pukul 20.15 WITA, suplai listrik di 26 desa telah kembali normal.
Maman Sulaeman, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bima menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang dialami selama terganggunya pasokan listrik.

“Alhamdulillah proses perbaikan telah selesai. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya sekaligus berterima kasih atas kerja sama dari semua pihak sehingga saat ini listrik 100% pulih,” ujar Maman Minggu, 4 April 2021.

Tiga gardu distribusi terakhir yang diperbaiki berlokasi di Desa Campa. Pekerjaan yang dilakukan memakan waktu cukup lama dikarenakan akses jalan yang terputus akibat banjir yang menerjang daerah tersebut. Sedangkan untuk 1 (satu) gardu yang berlokasi di Desa Nisa, Kecamatan Woha dan menyuplai 150 pelanggan di desa tersebut yang juga terendam air, telah selesai dipulihkan pada pukul 14.30 WITA.

“Kami harus melewati jalur alternatif untuk menuju ke lokasi gardu yang rusak yang berada di Desa Campa. Itu menyebabkan waktu penormalan menjadi lebih lama,” jelas Maman.

Sebanyak 65 petugas diterjunkan dan disiagakan di 3 lokasi, yaitu Monta, Woha dan Bolo untuk mempercepat proses pemulihan. Tidak hanya dari PLN UP3 Bima, tambahan personil didatangkan dari PLN UP3 Sumbawa, PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Tambora dan mitra kerja PLN.

Maman juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya kelistrikan yang mungkin terjadi, salah satunya dengan segera matikan listrik apabila air masuk ke dalam rumah. “Segera laporkan melalui Call Center 123 atau aplikasi PLN Mobile apabila melihat kondisi tidak aman, supaya dapat segera ditindaklanjuti oleh petugas,” imbau Maman. (bul)