Lima Daerah Masih Merah dan Oranye, Baru Kota Bima Masuk Daerah Zona Hijau di NTB

0
Nurhandini Eka Dewi (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional merilis satu daerah di NTB yang sudah masuk zona hijau, yaitu Kota Bima. Dinas Kesehatan (Dikes) NTB mengatakan hitungan-hitungan yang dilakukan berdasarkan 15 indikator pada pekan lalu, Kota Bima masuk daerah zona kuning. Namun sekarang sudah masuk zona hijau.

‘’Yang membuat Kota Bima bagus, karena tak ada kasus kematian,’’ kata Kepala Dikes NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH dikonfirmasi Suara NTB, Kamis, 25 Juni 2020 kemarin.

Untuk menentukan suatu daerah masuk zona merah, orange, kuning dan hijau dilakukan perhitungan secara berkala dua atau tiga minggu sekali. Eka menjelaskan pada pertengahan minggu lalu, hasil perhitungan yang dilakukan berdasarkan 15 indikator.

Sebanyak dua daerah di NTB masuk zona merah, yaitu Kota Mataram dan Lombok Barat. Kemudian tiga daerah masuk zona orange, yaitu Lombok Tengah, Lombok Timur dan Sumbawa Barat. Sedangkan lima daerah pada pertengahan minggu lalu yang masuk zona kuning yaitu, Lombok Utara, Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima.

Kemudian pada 24 Juni 2020, hanya Kota Bima yang mampu keluar dari zona kuning menjadi zona hijau di NTB. Untuk daerah yang masuk zona hijau, kata Eka, sekolah sudah bisa dibuka. Namun, untuk daerah yang masuk zona kuning, tetap bisa dibuka namun ada persyaratannya.

Pihaknya sudah menggelar rapat dengan Dinas Dikbud dan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) NTB, membahas tentang proses pembukaan sekolah. Kemenag dan Dinas Dikbud sedang menyusun Standar Operating Procedure (SOP) pembukaan sekolah pada tahun ajaran baru di masa pandemi Covid-19. ‘’Kemenag dan Dinas Dikbud sedang menyusun SOP. Minggu depan diharapkan selesai,’’ katanya.

SOP yang disusun Dinas Dikbud dan Kemenag nantinya akan dikombinasikan dengan perhitungan 15 indikator dari Dikes. Eka mengatakan, Dinas Dikbud meminta agar penentuan zona merah, orange, kuning dan hijau di-break down sampai kecamatan. Sehingga di kabupaten yang masuk zona kuning, namun di kecamatan yang zona hijau agar sekolah dapat dibuka. ‘’Pinginnya Dikbud begitu. Tapi kita masih hitung. Saya tak berani mengeluarkan (rekomendasi) kalau tak memenuhi 15 indikator,’’ katanya.

Berdasarkan perkembangan kasus, secara keseluruhan NTB masih zona merah Covid-19. Ia menyebut dari 10 kabupaten/kota di NTB, Kota Mataram dan Lombok Barat menjadi perhatian, termasuk tiga daerah yang masih masuk zona orange.

‘’Bagaimana kita menjadikan daerah zona merah jadi orange. Dari orange ke kuning dan kuning ke hijau. Itu sekarang upaya kita,’’ katanya.

Eka menjelaskan, bukan hanya penambahan kasus baru yang dilihat. Namun Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG), Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga diperhitungkan. Karena mereka ini merupakan ‘’calon’’ pasien yang bisa positif Covid-19.

Ia mengatakan selama dua sampai tiga pekan terkahir. Dari 600 pelaku perjalanan yang dilakukan uji swab, sebanyak 25 orang terkonfirmasi positif Covid-19. ‘’Orang itu kelihatan sehat mau pergi ke Jakarta, Bali. Setelah dilakukan swab, ada 25 orang yang positif dalam dua sampai tiga minggu ini,’’ terangnya.

Untuk itu, ia meminta seluruh masyarakat NTB agar tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Dengan tetap menggunakan masker, jaga jarak, dan tetap mencuci tangan dengan sabun. (nas)