Lansia di Mataram Mulai Divaksinasi

0

Mataram (Suara NTB) – Antusiasme penduduk lanjut usia (lansia) di Kota Mataram untuk mengukuti vaksinasi corona virus disease (Covid-19) diakui cukup tinggi. Salah satunya terlihat di Puskesmas Ampenan, di mana pada hari kedua vaksinasi lansia tetap berdatangan secara mandiri untuk menerima suntikan vaksin.

Kepala Puskesmas Ampenan, drg. Hj. Ilin Yuliani, menerangkan pihaknya telah memulai vaksinasi lansia sejak Selasa, 2 Maret 2021. “Setiap hari ada yang datang. Saat ini mereka yang datang sendiri ke sini, dan antusiasmenya memang tinggi,” ujarnya, Rabu, 3 Maret 2021.

Selama proses vaksinasi, lansia yang datang menunggu giliran dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebelum menerima vaksinasi, seluruh lansia juga diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan awal untuk memastikan boleh tidaknya menerima suntikan vaksin.

“Setelah divaksin peserta juga tidak langsung pulang. Harus menunggu dulu selama 30 menit untuk observasi. Insya Allah tidak ada keluhan, karena kalau memang kita rasakan (kondisi kesehatan lansia) tidak baik, kita sarankan untuk menunda (vaksinasi). Masih ada hari lain,” jelas Yuliani.

Selain itu, jika antusiasme masyarakat menurun, pihaknya juga bersiap menjemput bola dengan mendatangi seluruh lansia yang terdata agar dapat menerima vaksinasi. Terutama dengan memanfaatkan Posyandu-posyandu yang ada. “Kita ada program khusus untuk lansia, dan sudah berjalan baik selama ini. Jadi di Posyandu juga ada Posyandu Lansia yang kami punya di Puskesmas Ampenan,” ujarnya.

Gede Bratha, salah seorang lansia yang baru menerima vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Ampenan mengaku dirinya cukup antusias menerima suntikan vaksin tersebut. Terlebih vaksinasi diharapkan menjadi salah satu bagian untuk mengakhiri pandemi yang terjadi.

“Saya coba ke sini, karena saya percaya. Kemarin Pak Presiden divaksin, yang lain juga divaksin. Kita berikhtiar (vaksinasi) menjadi upaya yang terbaik (menghentikan pandemi),” ujarnya ditemui seusai vaksinasi.

Gede sendiri menerima pemberitahuan vaksinasi sekitar akhir Februari lalu. Di mana dirinya diminta menerima vaksinasi di Puskesmas Ampenan untuk periode Maret-April. Dengan rasa percaya terhadap upaya bersama, dirinya memutuskan datang secara mandiri ke fasilitas kesehatan tersebut. “Ini baru pertama kali saya divaksin Covid-19. Belum ada rasa apa-apa, jadi kenapa harus takut?” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram, H. Usman Hadi, menerangkan vaksinasi lansia dilakukan sejak 2 Maret lalu di seluruh Puskesmas yang ada. Kendati demikian, lama waktu mengantre lansia menjadi evaluasi pihaknya pada hari pertama vaksinasi.

“Kita mau ubah lagi (polanya), supaya pasien yang menunggu tidak lama. Kita akan tambah tenaga (vaksinator) supaya lebih cepat. Screening (pemeriksaan kesehatan awal) juga supaya cepat,” ujar Usman, Rabu, 3 Maret 2021.

Diterangkan, selama vaksinasi memang tidak semua lansia berhasil melewati pemeriksaan kesehatan awal. “Yang gagal itu misalnya gula darah tidak terkontrol dan tensinya tinggi, itu kita sarankan tidak melakukan vaksinasi dulu,” jelasnya.

Kendati demikian, sampai dengan hari kedua pihaknya belum menerima laporan adanya efek samping dari vaksinasi Covid-19 bagi lansia. “Biasanya yang sering itu gatal-gatal, tapi kita belum ada laporannya,” ujar Usman.

Selama dua minggu kedepan pihaknya akan terus mengevaluasi sistem pelayanan vaksinasi bagi lansia tersebut. Terutama untuk menyesuaikan dengan target 13.336 orang lansia yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat. “Kalau selama dua minggu belum maksimal, kita akan ubah pola, tapi untuk sekarang ini memang mereka (lansia, Red) yang datang semua ke Puskesmas,” tandas Usman. (bay)