Lagi, Sembilan Narapidana Lapas Dompu Dibebaskan

0

Dompu (Suara NTB) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Dompu, kembali membebaskan sembilan orang narapidana untuk menjalani asimilasi di rumah. Mereka sebagian besar diantaranya terjerat tidak pidana penyalahgunan narkotika dan penganiayaan. Atas penambahan itu, maka total warga binaan dengan hak asimilasi saat ini tercatat 60 orang.

Kasi Binadik dan Kegiatan Lapas Dompu, Murdahim, SH., kepada Suara NTB, Minggu, 10 Mei 2020 menyampaikan, pembebasan sembilan orang tersebut menyusul 2/3 masa kurungan telah mereka jalani dibawah Tanggal 31 Desember 2020. Karenanya diberikan hak asimilasi sebagaimana Surat Edaran (SE) Plt. Dirjen Pemasyarakatan nomor PAS-497.PK.01.04.04 dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19. “Sembilan orang ini sudah setengah pidananya dijalani, itukan dibawah 31 Desember jadi diberikan hak asimilasi,” terangnya.

Dengan tambahan sembilan orang itu, lanjut dia, maka total narapidana yang tengah menjalani kurungan rumah dibawah pengontrolan Balai Pemasyaratan (Bapas) ada 60 orang. Jumlah itu belum begitu signifikan mengurangi tingkat kelebihan warga binaan. Bahkan tak sampai separuh dari kapasitas ideal 140 orang. “Masih jauh, karena saat ini kita punya binaan itu 353 orang. Harus ada ratusan lagi yang kita asimilasi baru bisa longgar kamar-kamar ini,” ujarnya.

Ditegaskan, selain tetap menekankan penerapan protap penanganan Covid-19 bagi petugas dan warga binaan. Pihaknya terus mengidentifikasi narapidana yang memasuki 2/3 masa kurungan untuk mendapat hak asimilasi. Sehingga potensi penyebaran Covid-19 pada area Lapas bisa diminimalisir semaksimal mungkin.

Untuk data narapidana dengan hak asimilasi itu sendiri, sebut Murdahim, beberapa diantaranya Syarifudin, M Ikram, Risfiyanto dan Faisal. Mereka sebagian besar terjerat tindak pidana kasus penyalahgunaan narkotika dan penganiayaan dengan masa kurungan maksimal 3,6 tahun. Untuk lima orang lain tak diingat pasti data rincinya.

“Totalnya sampai Tanggal 9 kemarin itu tambahan kita sembilan orang, cuma saya kurang ingat semua nama-namanya,” pungkas dia. (jun)