Laboratorium Klinik Kimia Farma Mataram Resmi Beroperasi, Bantu Pemerintah Percepat 3T

0
Penandatanganan Prasasti Laboratorium Klinik Kimia Farma oleh Walikota Mataram H. Mohan Roliskana didampingi Plt Direktur Utama PT. Kimia Farma Diagnostik, Agus Chandra, dan Direktur Umum & Human Capital PT. Kimia Farma, Tbk Dharma Syaputra.(Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) – PT. Kimia Farma Tbk kembali menambah satu laboratorium klinik lagi di Kota Mataram. Laboratorium Klinik Kimia Farma yang berada di Jalan Sriwijaya Mataram tersebut diluncurkan secara langsung Kamis, 21 Oktober 2021 dengan dihadiri oleh Plt Direktur Utama PT. Kimia Farma Diagnostik, Agus Chandra, Direktur Umum & Human Capital PT. Kimia Farma, Tbk Dharma Syaputra dan Walikota Mataram H. Mohan Roliskana.

Plt Direktur Utama PT. Kimia Farma Diagnostik, Agus Chandra mengatakan, hadirnya Laboratorium Klinik Kimia Farma ini akan memberikan layanan kesehatan untuk membantu masyarakat dan pemerintah, terutama terkait dengan penanganan pandemi. Sebab lan Klinik ini memberikan pelayanan lab maupun non lab yang dibutuhkan masyarakat.

Soal harga pelayanan, Agus Chandra mengatakan pihaknya memberikan harga dibawah harga tertinggi yang menjadi ketentuan pemerintah. Hal ini diharapkan agar upaya 3 T (Testing, Tracing dan Treatment) Covid-19 semakin mudah dilakukan.

“Adapun harga yang diberikan kepada masyarakat yaitu harga dibawah penentuan harga tertinggi pemerintah. Harapan kami dengan harga yang lebih terjangkau bisa memperbanyak 3 T. Itu sangat bermanfaat untuk penanganan Covid-19,” ujarnya.

Laboratorium Klinik Kimia Farma kata Agus memiliki pelayanan home service. Dimana petugas Lab akan datang ke rumah, kantor atau ke hotel sehingga masyarakat, para pekerja atau wisatawan yang membutuhkan pelayanan kesehatan bisa lebih nyaman. “ Jadi bisa lebih nyaman, tidak perlu antre. Harapan kami, dengan pelayanan seperti itu geliat pariwisata di Kota Mataram kembali bergeliat dan ekonomi kembali pulih,” katanya.

Ia mengatakan, Laboratorium Klinik Kimia Farma yang dibuka pada hari ini merupakan Lab Kimia Farma yang ke 72 se Indonesia. Khusus di Kota Mataram, Laboratorium Klinik Kimia Farma berjumlah empat unit dan 19 Apotek se NTB.

Ia mengatakan, di masa pandemi ini Kimia Farma memiliki tiga tugas pokok yaitu membantu pemerintah melakukan vaksinasi kepada masyarakat, mempercepat program 3 T agar penyebaran Covid-19 ini tidak lagi meluas, “Serta tugas kami ketiga yaitu menyalurkan Paket Isoman, yang saat ini sudah kami salurkan sebanyak 600 ribu di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu Direktur Umum & Human Capital PT. Kimia Farma, Tbk Dharma Syaputra mengatakan, selain memiliki sejumlah usaha dalam bidang pelayanan kesehatan, Kimia Farma juga memiliki sejumlah program seperti CSR.

“Tiga tahun terakhir ini kami mengelola Klinik Apung di kawasan Gili Gede Indah Lobar. Selama pandemi ini kita fokusnya sifatnya preventif dan kawasan sehat. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial juga, kami juga membina UMKM di Lombok Barat,” terangnya.

Di momentum pembukaan Laboratorium Klinik Kimia Farma Jalan Sriwijaya ini, Kimia Farma juga menyalurkan program CSR berupa vaksinasi 1000 dosis kepada masyarakat Kota Mataram. Sementara ada 2000 dosis vaksin yang akan didistribusikan ke Lombok Barat.

“Mudah-mudahan ini bisa membantu percepatan tercapainya “herd immunity” untuk NTB secara umum,” tutupnya.

Sementara itu Walikota Mataram H Mohan Roliskana dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya saat ini bersyukur bahwa Kota Mataram sudah berada di level 1 dari sebelumnya menjadi satu-satunya daerah di NTB yang pernah berada di level 4. Kondisi yang baik ini tak terlepas dari kolaborasi antar semua pihak dan seluruh komponen masyarakat.

Walikota menyampaikan apresiasinya kepada PT. Kimia Farma karena dengan dibukanya Laboratorium Klinik ini telah membuka investasi baru di bidang kesehatan. “Kita terus melakukan upaya akselerasi agar tujuan pembangunan kesehatan yang menjadi fundamental tujuan pembangunan nasional agar masyarakat memiliki kesadaran, memiliki kemauan dan kemampuan dalam meningkatkan derajat kesehatan,” katanya.

Di Kota Mataram sendiri saat ini sudah berdiri 12 rumah sakit umum dan 61 klinik dengan kategori 41 pratama dan sisanya karegori utama. “Dengan hadirnya klinik ini akan menambah satu lagi investasi kesehatan yang memiliki prospek jangka panjang karena berkaitan dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan,” ujarnya. (ris)