Kunjungan Wisman Melonjak, Gubernur Ajak Warga NTB Persiapkan Diri

0

Mataram  (Suara NTB) – Pasca dilanda Gempa Bumi tahun 2018 lalu, pariwisata di NTB mulai pulih. Hal ini dapat dilihat dari semakin tingginya angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke NTB.

Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, Kamis, 3 Oktober 2019 dalam akun media sosialnya. Gubernur mengungkapkan kebanggaannya melihat laporan angka kunjungan wisata ke NTB. Dalam data yang dihimpun Imigrasi Bandara Internasional Lombok, terlihat adanya peningkatan jumlah wisatawan asal Australia yang sangat mengesankan.

“Senang melihat laporan bahwa pariwisata kita Alhamdulillah sudah menggeliat on the right track.” ungkapnya.

Mengutip data imigrasi tersebut, Gubernur menyampaikan, pada bulan Agustus – September 2019, angka kunjungan wistawan ke NTB sudah bisa lebih tinggi dibandingkan dengan angka kunjungan pada bulan Agustus – September 2018. “Agustus September 2019 ini sudah lebih banyak dari Agustus September tahun 2018,” ungkapnya.

Ia menambahkan, angka kujungan wisatawan yang paling melonjak tajam dari Australia, yang mencapai 425 persen. Dengan perbandingan angka kunjungan wisatawan Australia pada tahun 2018 (Januari – September) sebesar 2.633 orang, sedangkan pada tahun 2019 sebesar 13.814 orang.

“Wisatawan dari Australia bahkan melonjak sampai 425 persen!” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, persoalan memajukan industri pariwisata, tidak hanya semata menata atau mendandani destinasi wisata saja. Namun persoalan yang lebih mendasar, yakni infrastruktur sebagai akses untuk menuju lokasi sangat penting untuk dibangun. Karena seindah apapun destinasi yang kita miliki kalau akses untuk menuju kesana susah, maka wisatawan enggan untuk mengunjunginya.

“Ini menjelaskan bahwa masalah memajukan pariwisata itu bukan semata persoalan mendandani pantai dan gunung. Tapi akses dan kemudahan menuju lokasi sangat penting! Untuk tak menyebutkannya paling penting,” jelasnya.

Gubernur juga mengakui, jika dibukanya penerbangan langsung Lombok – Perth memberikan kontribusi yang mengagumkan dalam mendongkrak pertumbuhan angka kunjungan wisatawan Australia ke NTB. Hal itu terlihat dari data yang dihimpun Imigrasi Bandara Internasional Lombok, kurun waktu Januari-September 2019.

Data tersebut memperlihatkan, sepanjang Januari-September 2018, jumlah warga Australia yang datang ke NTB melalui Bandara Internasional Lombok hanya mencapai 2.633 orang. Sementara, data per Januari-September 2019, jumlahnya meningkat menjadi 13.814 orang. Naik 425 persen atau lebih dari empat kali lipat dibanding tahun lalu.

Peningkatan serupa juga terjadi pada warga Jerman yang mengunjungi NTB melalui Bandara Internasional Lombok. Jumlahnya meningkat dari 4.877 orang per Januari-September 2018 menjadi 5.204 orang per Januari-September 2019.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah meyakini, dibukanya penerbangan langsung Lombok – Perth menjadi salah satu faktor utama yang memicu pertumbuhan mengesankan ini.

Peningkatan jumlah pengunjung dari Australia dan Jerman ini membuat kondisi pariwisata NTB kini nyaris menyamai kondisi NTB sebelum terkena imbas gempa bumi pada Agustus 2018 lalu. Dilihat dari data imigrasi, total pax keseluruhan per Januari-September 2019 mencapai 197.033 orang. Angka tersebut nyaris menyamai data per Januari-September 2018 yang mencapai 220.003 orang.

Penurunan jumlah wisatawan ini memang merupakan imbas dari gempa yang melanda NTB pada Agustus 2018 lalu. Penurunan terbesar bersumber dari pengunjung dari Malaysia yang pada Januari-September 2018 mencapai 66.156 orang dan turun ke angka 25.811 orang pada Januari-September 2019.

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si, menerangkan apa yang disampaikan gubernur merupakan hasil evaluasi dari AirAsia sebagai pihak yang memfasilitasi penerbangan langsung Perth-Lombok.

“Evaluasi kita bersama AirAsia positif rute itu. Angka yang disampaikan Pak Gubernur sudah terpublikasi juga oleh AirAsia. Load factornya sehat dan lain sebagainya,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis, 3 Oktober 2019 di Mataram.

Ditekankan Faozal, aspek yang perlu diperhatikan dari peningkatan tersebut adalah keberlangsungan dan perawatan rute Perth-Lombok. Artinya, pemerintah dan industri pariwisata dituntut untuk terus melakukan promosi, sehingga penerbangan langsung tersebut tidak sampai sepi penumpang.

Faozal sendiri menerangkan pihaknya bersama-sama dengan pelaku pariwisata akan mendorong promosi dan evaluasi jalur penerbangan tersebut. “Tanggal 24 (September 2019) kita akan ke Perth untuk promosi, dan minggu depan kita akan evaluasi,” ujarnya.

Menurut Faozal masalah yang perlu mendapat atensi adalah kurangnya masyarakat lokal yang memanfaatkan jalur penerbangan tersebut. Beberapa hal disebut menjadi alasan, yaitu kurangnya pemahaman masyarakat lokal tentang kunjungan ke Perth serta jangka waktu dan biaya pengurusan visa yang cukup lama dan mahal.

“Ini yang coba kita diskusikan dengan teman-teman di kedutaan di Australia, bagaimana kita dipermudah,” ujarnya.

Dispar NTB disebut Faozal telah menggelar rapat beberapa waktu lalu bersama pihak AirAsia. Dalam rapat tersebut dibahas antara lain penambahan rute penerbangan setelah suksesnya rute Perth-Australia. Selain itu, dibahas juga penambahan jadwal penerbaganan agar bisa menjadi setiap hari.

“Mudah-mudahan itu bisa terwujud. Air Asia janjikan ada penambahan pesawat, mungkin di minggu depan atau pertengahan oktober,” pungkasnya. (nas/bay)