Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram telah mengajukan formasi CPNS mencapai 500 orang. Jumlah ini didominasi akan kebutuhan Kota Mataram pada tenaga guru dan kesehatan. Sementara penerimaan CPNS tahun ini akan menggunakan sistem online dan terintegrasi.
“Kita akan gunakan sistem online dan terintergasi, kita juga sudah mengajukan formasi CPNS yang mecapai 500 sekian orang. Kita tunggu saja pengumuman resminya,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Mataram, Baiq Nelly Kusumawati, Senin, 16 Juli 2018.
Ia mengatakan bahwa formasi guru dan tenaga kesehatan menjadi yang terbanyak yang dibutuhkan. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu keputusan dari pusat terkait formasi atau kuota CPNS yang akan diterima oleh Kota Mataram. Sehingga pihaknya dapat memberikan itu dalam pengumuman resminya.
“Setelah itu, selanjutnya kita akan buat portal. Saat ini kita masih dalam tahap sosialisasi,” ujarnya.
Ia berharap warga Kota Mataram tidak cepat percaya pada informasi-informasi yang berkaitan dengan penerimaan CPNS. Informasi yang sebenarnya akan diumumkan dalam portal resmi BKPSDM Kota Mataram.
“Jangan cepat percaya kalau belum ada pengumuman resminya,” ujarnya. Meski demikian, ia mengingatkan kembali agar warga Kota Mataram dapat mempersiapkan berbagai kebutuhan yang akan menjadi persyaratan CPNS. Di antarnya pas foto, ijazah, transkrip nilai, akta kelahiran, KTP dan bukti akreditasi jurusan.
“Kalau persyaratannya ini sudah ada, sudah kita dapatkan. Itu yang harus dipersiapkan dalam bentuk file, karena semuanya akan menggunakan sistem online,” ujarnya. Hingga saat ini pihaknya masih menunggu informasi terkait formasi yang akan didapatkan oleh Kota Mataram. Ia berharap formasinya sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.
“Yang jelas kita baru eksekusi setelah keluar formasi, kita belum bisa keluarkan informasinya sekarang. Tapi kalau sosialisasi sudah. Yang penting siapkan saja berkasanya dulu, itu persyaratan berkas yang sudah disetujui,” ujarnya.
Ia memastikan bahwa penerimaan CPNS ini akan dilakukan tahun ini. Meski sebenarnya sudah ada rencana perekrutan sejak Mei lalu. “Ini kan molor ya, sebelumnya kan rencananya Mei. Ya paling lambat mungkin Desember, yang jelas tidak sampai tahun baru,” ujarnya. (lin)