Kadiskes Mataram Pernah Berinteraksi dengan Pasien Positif Meninggal

0

Mataram (Suara NTB) – Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Usman Hadi diketahui pernah berinteraksi dengan pasien positif terinfeksi Covid-19 asal Dasan Agung. Isolasi mandiri mulai dilakukan selama 14 hari. Kebenaran adanya interaksi langsung Kadiskes dengan almarhum JM, laki – laki berusia 55 tahun tersebut dibenarkan oleh juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, Drs. I Nyoman Suandiasa, Kamis, 2 April 2020.

“Ya, memang beliau ada interaksi dengan almarhum,” kata Nyoman.

Almarhum diketahui pasien langganan Kadis Kesehatan, dr. H. Usman Hadi., yang membuka praktik di Kelurahan Dasan Agung. Sebelum dirawat ke rumah sakit dan ditetapkan kategori pasien dalam pengawasan. Almarhum kurun waktu 14 hari itu pernah memeriksa kondisnya. Lokasi praktik itu ada kontak fisik. “Pak Usman buka praktik di Dasan Agung. Almarhum sebelum dirawat di RSUP datang memeriksa dulu ke sana,” ujarnya.

Setelah hasil swab Litbangkes Kementerian Kesehatan RI diterima dan almarhum dinyatakan positif. Kadikes sambung Nyoman, langsung mengisolasi diri di kediamanan selama 14 hari. Dan, masuk kategori orang dalam pemantauan. Rencananya yang bersangkutan akan memeriksakan dirinya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mataram. “Memang disarankan untuk memeriksa lebih lanjut ke rumah sakit. Sekarang hasil pemeriksaannya belum kita tahu,” timpalnya.

Selama masa karantina tanggungjawab Kepala Dinas Kesehatan sebagai tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 diserahkan ke sekretarisnya. Nyoman memastikan koordinasi dan tanggungjawab tetap berjalan normal. Tim Gugus Tugas belum berpikir melacak pasien lain yang secara tidak sengaja berinteraksi dengan almarhum di tempat praktik. Karena, status orang dalam pemantauan dinilai masih aman.

Nyoman menambahkan, hasil foto thorax dan rontgen hasil Kadikes kondisi sehat. Dan, akan kembali menjalankan aktivitas. Pantauan Suara NTB, Rabu, 1 April 2020 Usman meninggalkan rapat Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 lebih cepat dari biasanya. Keputusannya meninggalkan rapat yang dipimpin Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh setelah menerima hasil swab almarhum bahwa dinyatakan positif. Usman yang berusaha dikonfirmasi Suara NTB via ponselnya belum memberikan keterangan apapun. (cem)