Pendaftar CPNS di Mataram Masih Minim

0

Mataram (Suara NTB) – Jumlah pendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Lingkup Pemkot Mataram masih minim. Setelah sepekan pembukaan pendaftaran, hingga pukul 10.15 Wita, Senin, 18 November 2019, baru mencapai 721 pelamar.

Admin penerimaan CPNS Kota Mataram, Hidayatullah menyampaikan, sampai hari ketujuh pembukaan pendaftaran CPNS yang mendaftar baru mencapai 721 pelamar. Dari jumlah itu hanya 344 pelamar yang telah mengunduh dokumennya. Artinya, mereka benar – benar menentukan pilihan di Kota Mataram dan tidak bisa beralih ke instansi lain.

Dari total dokumen pelamar yang masuk telah diverifikasi 85 pelamar dinyatakan memenuhi syarat, 16 pelamar tidak memenuhi syarat dan 243 dokumen belum diverifikasi. “Kalau yang belum meng-upload dokumen mereka masih boleh daftar di tempat lain. Karena, mereka masih buat akun saja,” terangnya.

Dibandingkan pelamar pada penerimaan CPNS 2018 lalu, jumlah pelamar memasuki satu pekan lebih dari seribu orang. Dia tidak mengetahui pelamar yang mendaftar masih sedikit. Apakah masih menunggu melengkapi persyaratan, membaca peluang ataukah mengedepankan prinsip kehati – hatian.

“Kalau saya perhatikan sih lebih pada kehati – hatian saja mengunduh. Pilihannya kan hanya satu,” bebernya.

Sejauh ini tambah Dayat, pelamar CPNS paling banyak di Lombok Tengah dan Sumbawa. Tetapi, ia mengkhawatirkan pelamar mendaftar menjelang penutupan, sehingga berpotensi merepotkan tim verifikasi. “Jangan-jangan di hari terakhir tiba – tiba 5.000 orang yang daftar. Pasti kita bakal kerepotan,” cetusnya.

Kepala Bidang Pengembangan Aparatur pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram, H. Ahmad Mujahiddin menegaskan, masih minimnya pelamar karena proses penerimaan CPNS dipengaruhi oleh sistem yang lambat serta pelamar cenderung hati – hati memilih instansi. Sebab, formasi diperoleh kabupaten/kota hampir sama, sehingga pilihan pelamar semakin banyak.

Akan tetapi, semakin sedikit pelamar membuka peluang bagi warga Kota Mataram untuk menjadi pegawai. Artinya, saingan mereka lebih kecil dibandingkan tahun lalu. “Semakin sedikit kan semakin banyak peluang warga kota yang jadi pegawai,” ucapnya.

Potensi membludaknya pelamar mendekati akhir pendaftaran belum berani diprediksi. Pihaknya tetap mengantisipasi hal tersebut. Di satu sisi Muja menambahkan, khusus persyaratan akreditasi bagi perguruan tinggi swasta bisa menggunakan akreditasi kampus atau program studi. Pelamar dapat memilih salah satu dari akreditasi tersebut. “Jadi bukan dua – duanya. Boleh akreditasi prodi dan boleh juga kampus,” demikian kata Muja. (cem)