Kantor Walikota Mataram akan Dibangun Lima Lantai

0

Mataram (Suara NTB) – Dinas PUPR Kota Mataram, akhirnya menyampaikan penjelasan teknis atas DED (Detail Engineering Design) pembangunan Kantor Walikota Mataram sesuai permintaan Banggar (Badan Anggaran) di DPRD Kota Mataram, Senin, 4 November 2019. Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Miftahurrahman, mengungkapkan alasan mendasar mengapa Kantor Walikota harus dipindahkan.

Kantor Walikota sudah berusia 27 tahun, tentu kekuatan konstruksi bangunan juga sudah berkurang. Kalau akan terus digunakan, gedung itu harus ada pengurangan beban orang-orang yang bekerja di sana. Selain itu, lokasi kantor Walikota saat ini kerap menimbulkan kemacetan karena tidak representatif.

Miftah menjelaskan, di lingkar selatan, Pemkot Mataram telah menyiapkan lahan seluas 4,03 hektar. Di lokasi itulah akan dibangun Kantor Walikota Mataram dengan view menghadap langsung ke monumen Mataram metro dan gerbang tembolak. Dengan anggaran tidak kurang dari Rp136 miliar, kantor Walikota akan dibangun lima lantai.

Di mana ruang kerja Walikota berada di lantai 3, pusat data di lantai 4, Wakil Walikota, Sekda serta sejumlah bagian akan menempati lantai 2. Mengingat daerah ini rawan gempa, kantor Walikota, bangunan utama dibangun dua lantai, sedangkan lantai 3 hingga lima, tidak seluas lantai 1 dan 2. Namun demikian, kantor Walikota yang baru nantinya akan dilengkapi lift dan mall pelayanan publik.

Mengenai lahan parkir berikut tempat apel yang selama ini sangat terbatas, pada kantor baru, Miftah memastikan tersedia lahan parkir yang luas dan juga sangat representatif untuk kegiatan apel. Di sana juga disiapkan aula berkapasitas 500 orang.

Menanggapi penjelasan Kadis PUPR, sejumlah anggota Banggar memberikan saran dan masukkan. IGB Hari Sudana Putra, SE., meminta selain menyediakan masjid, kantor Walikota Mataram yang baru juga menyiapkan tempat bagi umat Hindu untuk melaksanakan persembahyangan di sana. ‘’Kalau masih ada space, kita minta difasilitasi juga untuk kegiatan olahraga. Karena kita ingin mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga supaya masyarakat menjadi sehat,’’ katanya.

Anggota Banggar Abd Rachman mengingatkan pembangunan Kantor Walikota Mataram jangan melupakan bahwa daerah ini rawan gempa, sehingga ketahanan konstruksi terhadap gempa harus betul-betul diperhatikan. Sementara itu, anggota Banggar M. Luhur Pribadi mengingatkan, kalau jumlah pegawai yang akan menempati Kantor Walikota Mataram harus disesuaikan. ‘’Kalau pegawai tidak sampai 500, tidak perlu dibangun terlalu besar supaya tidak ada ruangan yang mubazir,’’ sarannya.

Anggota Banggar I Gede Wiska, S.Pt., justru melihat desain kantor Walikota Mataram seperti gedung putih yang ada di Amerika Serikat. ‘’Harusnya di sana dimasukkan juga ciri khas Kota Mataram seperti lumbung dan lain sebagainya,’’ ucapnya. (fit)