Pemkot akan Rekrut 275 CPNS

0

Mataram (Suara NTB) – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram merilis jatah formasi diterima dari pemerintah pusat. Pemkot akan merekrut calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk mengisi 275 formasi. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Mataram akan dijadikan atau tunjuk sebagai lokasi seleksi kompetisi dasar (SKD).

Ditemui usai rapat tertutup di ruang kerja sekretaris daerah, Selasa, 22 Oktober 2019, Kepala BKPSDM Kota mataram, Baiq Nelly Kusumawati menyampaikan, formasi CPNS yang diterima dari pemerintah pusat 275 dari 300 formasi yang diusulkan. Formasi ini terdiri dari 177 tenaga pendidikan, 76 tenaga kesehatan dan 22 tenaga teknis.

Selanjutnya, formasi yang diperoleh akan dibahas kembali dengan satuan kerja perangkat daerah, karena ada beberapa kualifikasi yang tidak pas sesuai usulan sehingga perlu dikoreksi kembali. “Kita mau rapat koordinasi lagi dan rapat dengan Menpan RB,” kata Nelly.

Tahapan rekrutmen CPNS masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi dan Badan Kepegawaian Negara. Pihaknya akan mengoreksi sesuai usulan yang pernah diberikan. Setelah itu, baru diumumkan ke publik.

Untuk pelaksanaan tes, sambung Nelly, rencananya dilaksanakan di tahun 2020 mendatang. Anggaran pelaksanaan tidak lagi dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), melainkan dibebankan ke anggaran daerah. Sementara, tahapan penerimaan administrasi pendaftaran dimulai tanggal 25 Oktober. “Hasil yang telah acc akan diumumkan. Langsung saat itu penerimaan pendaftaran,” terangnya.

Nelly mengatakan, hasil rapat dengan Pemerintah Provinsi NTB, masing – masing kabupaten/kota melaporkan lokasi atau titik SKD. Pemkot Mataram rencananya menggunakan SMKN 3 Mataram sebagai lokasi tes. Dari segi ketersediaan peralatan memenuhi space dibutuhkan. Komputer dimiliki berjumlah 110 unit. Jika diasumsikan pelamar 7 ribu orang seperti tahun lalu, kemungkinan bisa dengan tiga sesi dan pelaksanaan seleksinya selama 15 hari.

Penunjukan tempat masih dikoordinasikan apakah penggunaannya diperbolehkan dengan cara sewa kelola atau tidak. “Ini yang akan kita komunikasikan dengan Balap,” ucapnya. Jadwal SKD diusahakan tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar siswa. Kemungkinan tes dimulai di bulan Februari di masa siswa libur semester. (cem)