Pemkot Eliminasi Anjing Liar

0
Kadis Pertanian Mataram, H. Mutawalli (Suara NTB/mhj)

Mataram (Suara NTB) – Mewabahnya rabies di NTB, khususnya di Pulau Sumbawa, membuat Pemkot Mataram melakukan pencegahan dan pengendalian sejumlah hewan pembawa rabies (HPR). Hingga saat ini lebih dari seratus ekor anjing liar dieliminasi.

Kadis Pertanian Mataram, Ir. H. Mutawalli mengatakan timnya masih melakukan eliminasi dan belum bisa dipastikan sampai kapan. “Kami lakukan sekali sebulan sesuai dengan anggaran kami. Sejak KLB rabies di Dompu tanggal 17 Januari lalu,” ujar Mutawalli kapada Suara NTB, Rabu, 20 Februari 2019.

Dalam catatan Mutawalli, sudah enam kali melakukan eliminasi pengendalian sejumlah anjing liar di wilayah Kota Mataram. Dalam operasi mengantisipasi rabies dilakukan bersama tim cepat. Operasi dilakukan sejak awal tahun pada tanggal 7 Januari hingga terakhir pada tanggal 17 Februari lalu.

Eliminasi anjing liar dengan melibatkan Kelurahan, Kepala Lingkungan, Banbinsa, Babinkamtibmas dan tokoh-tokoh masyarakat. “Itu sudah ratusan ekor dimusnahkan, sekitar di atas 100 ekor eliminasi anjing liar. Kami saat ini sangat terbatas dengan racun. Racun itu mahal, Rp 80 juta per kilo,” tutur Mutawalli.

Pengendalian populasi anjing ini, Pemkot Mataram tetap melakukan pencegahan HPR masuk. Terutama dari pulau Sumbawa dilarang keras membawa masuk ke pulau Lombok. Di pelabuhan Lembar dijaga ketat agar tidak ada masyarat membawa HPR, itu bekerja sama dengan petugas Karantina.

Sementara upaya lain, yang dilakukan Pemkot Mataram adalah vaksinasi pada hewan-hewan peliharaan masyarakat. “Bagi yang punya HPR anjing, kucing maupun kera silakan kalau mau divaksin ke kantor Dinas Pertanian. Tidak ada biaya, gratis,” harapnya.

Hingga saat ini, laporan warga yang digigit anjing di Kota Mataram sebanyak tujuh orang. Dari hasil uji laboratorium, pasien dipastikan negatif terjangkit rabies. “Sejak kami sosialisasi sudah ada tujuh orang yang melapor dan ketujuhnya kami observasi negatif rabies,” ujar Mutawalli. Lanjutnya, jika terjadi gigitan anjing, korban diharapkan segera melapor untuk mendapatkan pengobatan.

Saat ini Pemkot Mataram mengalami keterbatasan racun untuk vaksinisasi anjing liar dan mengupayakan untuk meminta bantuan dari Pusat. Sementara masyarakat saat ini, begitu tahu ada rabies, beramai-ramai meminta untuk dieliminasi. (mhj)