Satpol PP Tertibkan Warung Dadakan di Bintaro Jaya

0

Mataram (Suara NTB) – Satpol PP Kota Mataram menertibkan warung-warung dadakan di Kelurahan Bintaro Jaya pada Rabu (15/6) malam. Keberadaan warung ini dinilai mengganggu ketertiban umum selama bulan puasa.

Kepala Bidang (Kabid) Trantibum Satpol PP Kota Mataram, Bayu Pancapati menyampaikan pihaknya langsung turun menertibkan warung-warung tersebut setelah mendapat laporan dari pemerintah kelurahan setempat.

“Kita tindaklanjuti laporan dari kelurahan,” ujarnya kepada Suara NTB, Kamis (15/6).

Bayu mengatakan tokoh masyarakat setempat telah beberapa kali melakukan teguran terhadap para pemilik warung, namun tak digubris. Karena itulah kemudian diminta bantuan Satpol PP Kota Mataram agar menindaklanjuti.

“Mereka merasa terganggu dengan keberadaan warung-warung dadakan. Mereka setel musik suaranya besar-besar,” ujarnya.

Selain hiburan musik yang diputar dengan volume tinggi, pihaknya menduga di warung-warung itu juga disiapkan para perempuan muda sebagai daya tarik mendatangkan orang berbelanja. Beberapa waktu lalu ada juga perkelahian di tempat tersebut. Dengan kondisi ini kekhusyukan ibadah warga di bulan Ramadan menjadi terganggu.

“Makanya kita pantau ke sana dan tadi malam kita berikan tindakan langsung,” ujarnya.

Para pedagang ditegur dan diminta berhenti berjualan. Selain itu pihaknya juga mengamankan KTP para pedagang dan menyerahkannya ke Pemerintah Kelurahan Bintaro. Para pedagang juga diminta membuat surat pernyataan yang berisi perjanjian sanggup menutup warungnya.

Selain mengganggu ketertiban umum, warung-warung ini juga kebanyakan berdiri di atas saluran, salah satunya di Jalan Saleh Sungkar yang merupakan jalur protokol yang menghubungkan Mataram dengan Lombok Barat. Seperti diketahui, Pemkot Mataram melarang berdirinya lapak di atas saluran.

“Di kuburan China itu juga banyak orang duduk-duduk malam-malam,” ujarnya.

Setelah penertiban dilakukan, Bayu mengatakan kawasan tersebut dilarang untuk berjualan. Karena jika dibiarkan maka jumlah pedagang yang mendirikan warung akan lebih banyak.

“Nanti dianggap jadi kebiasaan, tiap tahun tiap bulan Ramadan buat warung seperti itu. Saya harapkan tidak ada lagi di tahun-tahun berikutnya atau bulan-bulan berikutnya,” jelasnya.

Pengawasan juga akan tetap dilakukan. Bayu juga meminta kepada kepala lingkungan setempat agar tetap memantau pascapenertiban. Jika membandel, maka anggota Satpol PP akan mengamankan barang dagangan para pemilik warung. (ynt)