Mataram (Suara NTB) – Awal November lalu, TPS liar yang ada di pinggir jalan yang menuju Pasar Selak disterilkan. Agar warga tak lagi membuang sampah di pinggir jalan, Dinas Kebersihan Kota Mataram menempatkan dua unit kontainer sampah. Namun sebulan berjalan, volume sampah di tempat tersebut semakin banyak. Jumlah kontainer pun ditambah menjadi tiga unit.
Demikian disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Dinas Kebersihan Kota Mataram, H. Muzahar kepada Suara NTB. “Sekarang nambah kontainernya dari dua menjadi tiga unit. Tapi masyarakat tetap tidak sadar-sadar,” keluhnya.
Muzahar mengatakan kendati telah disiapkan kontainer, warga tetap membuang sampahnya di pinggir jalan. Untuk mengatasi hal tersebut, pinggir jalan dirabat sehingga tak lagi dimanfaatkan warga untuk membuang sampah. Ia pun mengimbau kepada warga agar tertib membuang sampahnya ke dalam kontainer yang telah disediakan. Ketertiban warga ini juga membantu kerja petugas kebersihan dalam proses pengangkutan sampah.
Di lokasi tersebut juga telah dipasang spanduk yang berisi informasi jam pembuangan sampah. Dinas Kebersihan juga sempat menempatkan Satgas Kebersihan menjaga TPS tersebut agar tidak ada warga yang membuang sampah di luar jam yang telah ditetapkan. Selain itu warga dari luar Mataram yang diduga banyak membuang sampahnya di lokasi tersebut juga dapat dicegah. Untuk pemberlakuan sanksi untuk warga yang tidak tertib, Muzahar mengatakan belum akan diterapkan. Pihaknya mengedepankan sosialisasi terlebih dulu sebelum sanksi diterapkan.
Sementara itu terkait efektivitas pemberlakuan jam pembuangan sampah, Sekretaris Dinas Kebersihan Kota Mataram, I Gde Berata kepada Suara NTB menyampaikan akan dilakukan evaluasi karena memang masih ditemukan di titik-titik tertentu warga yang belum mengikuti aturan tersebut kendati telah dipasang spanduk di TPS.
“Ini tantangan bagi kita dan kita arahkan terus menerus warga untuk membuang sampah sesuai aturan yang telah ditetapkan,” ujarnya. Evaluasi juga akan dilakukan untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi para camat maupun lurah untuk mengawasi TPS di wilayah masing-masing. Berata mengatakan ada beberapa titik yang tak lagi ditemukan sampah pada siang hingga sore hari. Artinya warga telah taat mengikuti aturan pembuangan sampah. “Di Jalan Panca Usaha sudah taat dan sesuai jadwal,” ujarnya. (ynt)