Hotel Jadi Tempat Asusila, Disbudpar Duga Ada Oknum Bermain

0

Mataram (suarantb.com) – Pekan lalu, tim gabungan Satpol PP Kota Mataram bersama Satpol PP Provinsi NTB melakukan razia di hotel-hotel kelas melati di Kota Mataram. Dari razia tersebut, diamankan puluhan pasangan yang diduga melakukan tindakan asusila dalam kamar hotel. Pemkot Mataram juga telah mengingatkan para pemilik hotel yang ada di Kota Mataram agar selektif memilih tamu. Terkait hal tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram menduga ada oknum di internal hotel yang bermain saat menerima tamu hotel.

“Sebenarnya kalau owner (pemilik), kalau GM (general manager) saya yakin tidak tahu, tapi ada oknum-oknum di hotel melati itu yang bermain,” terang Kepala Disbudpar Kota Mataram, Drs. H. Abdul Latif Nadjib, MM, Senin, 21 November 2016.

Terkait bagaimana mengawasi keberadaan hotel seperti ini, Latif mengatakan tanggung jawab pengawasan tak hanya dibebankan kepada pemerintah. Tapi menurutnya sangat penting juga melibatkan masyarakat sekitarnya. Selain itu penting juga pemilik hotel selektif dan mengawasi setiap tamunya.

“Ndak mungkin orang menginap hanya dari jam 8-12, dia harus ngeh, pasti ada maksudnya. Tapi kenapa diberikan? Makanya saya bilang ada oknum yang memanfaatkan itu,” jelasnya.

Latif mengatakan dalam hal ini pihaknya juga berkoordinasi dengan Asosiasi Hotel Mataram (AHM). AHM juga aktif melakukan pemantauan dan pendekatan kepada semua hotel yang ada di Kota Mataram agar tetap memberi pelayanan sesuai dengan koridornya. Saat ini jumlah hotel di Kota Mataram sebanyak 127 baik hotel bintang maupun melati. Menurut Latif jika hanya satu atau dua hotel yang menjadi lokasi penertiban karena ditemukan pasangan yang melakukan tindakan asusila, nama hotel yang lain juga akan menjadi rusak, termasuk dapat mencoreng citra pariwisata Kota Mataram.

Untuk mengantisipasi munculnya kejadian serupa, pengawasan terpenting ditegaskan Latif harus dari internal hotel. Apalagi hotel telah memiliki aturan masing-masing. Ia mengatakan jika ada tamu yang memesan kamar namun tidak menginap, petugas hotel seharusnya curiga. “Kan lucu kalau masuk ke hotel terus ndak nginap,” ujarnya. (ynt/rdi)