Diare Mengancam Korban Banjir Bima

0

Mataram (suarantb.com) – Pasca banjir yang melanda Kota Bima dan Kabupaten Bima, kini penyakit mengancam para korban banjir. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB, Nurhandini Eka Dewi, penyakit yang paling rentan menyerang para korban banjir adalah diare.

Pasokan air bersih yang tidak mencukupi, ditambah dengan sumur milik warga yang tercemar menjadi penyebabnya.

“Penyakit yang mengancam itu diare, karena sumur masyarakat banyak yang tercemar kuman. Makanya kita mulai memberikan desinfektan untuk air sumur masyarakat. Dengan membagikan kaporit untuk mematikan kuman,” jelasnya dikonfirmasi melalui telepon, Senin, 26 Desember 2016.

Selain diare, kelelahan fisik akibat banjir juga menjadi alasan warga membutuhkan penanganan kesehatan.

“Dalam empat hari ini kita sudah melayani 4.600 pasien, yang dilayani oleh 20 tim kesehatan. Rata-rata mereka itu banyak yang kelelahan. Terus ada yang luka-luka, gatal-gatal, batuk, pilek dan diare,” paparnya.

Terdapat 36 posko kesehatan yang telah disediakan untuk korban banjir Bima. Mulai dari posko kesehatan statis hingga posko kesehatan keliling. Jumlah ambulans yang tersedia sebanyak 15 unit.

“Kalau tim posko mobile menemukan pasien yang parah di lapangan, ambulans dari posko utama di Kantor Walikota Bima akan menjemput pasien yang akan ditangani oleh tim emergency. Kalau ada yg perlu ambulans, bisa menghubungi call center.  Nanti akan dijemput untuk dirujuk ke rumah sakit,” jelasnya.

Eka menyebutkan ada 107 pasien yang berobat ke rumah sakit. Dari 18 orang yang dirawat, enam orang telah diperbolehkan pulang. Sedangkan sebanyak 12 orang masih dirawat di RSUD Kabupaten Bima. (ros)