Konsumsi Makanan Mengandung Formalin Picu Kanker

0

Mataram (suarantb.com) – Masyarakat sangat diresahkan dengan adanya temuan bahan makanan yang diduga mengandung formalin. Jika beberapa waktu lalu publik pernah dihebohkan dengan tahu yang mengandung formalin, belum lama ini ditemukan juga ikan dan daging ayam di Pasar Kebon Roek yang diduga diawetkan dengan formalin.

Kepala Instalasi Gizi RSUD Provinsi NTB, Nyoman Widarmini Kamadewi, SKM menyampaikan mengonsumsi makanan yang mengandung formalin dapat memicu penyakit kanker. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, formalin akan menumpuk di dalam tubuh. Hal ini yang menyebabkan munculnya kanker seperti kanker otak.

Widarmini menerangkan formalin atau formaldehid merupakan zat yang tidak berwarna, mudah terbakar, dan berbau menyengat. Formalin biasanya digunakan sebagai campuran cairan pembersih, pestisida dan pengawet mayat.

Dalam dunia kesehatan penggunaan formalin sangat dilarang. Hal ini disebabkan bahaya zat tersebut bagi kesehatan manusia. Kontak langsung dengan cairan formalin bisa menyebabkan mata berair,  sulit bernapas, mual dan kulit kemerahan.

“Sebenarnya makanan yang mengandung formalin itu bisa dicek. Kita bisa mengecek dengan bantuan lalat. Ikan atau ayam yang berformalin tidak disukai lalat, berbeda dengan ikan atau ayam segar. Tahu yang diberi formalin biasanya awet berhari-hari, berbeda dengan tahu tanpa formalin yang cepat busuk. Selain itu, mie basah yang ada formalinnya biasanya kenyal, warnanya mengkilat dan tidak lengket,” terangnya kepada suarantb.com, Selasa, 12 Juli 2016.

Mengawetkan makanan bisa dilakukan dengan mudah tanpa perlu menambah bahan berbahaya. Ia mencontohkan pedagang tahu bisa mengawetkan tahu dengan perebusan lebih lama. Hal ini dilakukan oleh para pembuat tahu di Abian Tubuh yang pernah ditemuinya. Sedangkan ikan bisa diawetkan dengan pengasinan, kemudian disimpan di dalam lemari es agar lebih tahan lama. Para pedagang juga diharapkan memiliki kesadaran untuk melindungi pembeli, bukan meracuni pembeli. (ros)