Klaim Lahan Miliknya, Oknum Anggota DPRD Diduga Rusak Fasilitas Pemda

0

Selong (Suara NTB) – Oknum anggota DPRD Lombok Timur (Lotim), inisial Abrori Lutfi dari PKB diduga melakukan perusakan terhadap aset Pemda Lotim. Perusakan yang dilakukan setelah pagar tembok eks Koperasi Listrik Pedesaan (KLP) Sinar Rinjani diklaim oleh oknum anggota dewan merupakan miliknya berdasarkan sertifikat yang dikantonginya.

Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu, 31 Mei 2017, Direktur Utama PD. Agro Selaparang, Drs. Muhammad Karyadi, MM, menuturkan, awal kejadian dirusaknya pagar tembok ketika dilakukannya pembangunan ruko milik dari anggota DPRD Lotim ini.

Dari pembangunan yang dilakukannya itu, saluran irigasi yang sebelumnya ada ditutup total oleh yang bersangkutan, termasuk pagar tembok diduga dirusak olehnya menggunakan alat berat. Kerusakan yang ditimbulkan sepanjang sekitar 50 meter.

Akibat dari perusakan itu, saat ini berdampak terhadap sejumlah fasilitas umum yang ada di kompleks PD. Agro Selaparang maupun kantor Camat Aikmel tersebut. Air yang sebelum mengalir ke saluran irigasi, saat ini meluap tidak karuan.

Ironisnya, musala yang terdapat di dalam kompleks yang biasa digunakan untuk beribadah bagi staf PD. Agro Selaparang, Pemerintah Kecamatan Aikmel maupun masyarakat yang datang mengurus administrasi kependudukannya tidak bisa digunakan lagi.

Air setinggi dada orang dewasa mengepung fasilitas ibadah tersebut. Bahkan, katanya, air juga meluap ke badan jalan raya dan sangat mengganggu masyarakat yang melintas.

Terkait dengan kondisi itu, Dirut PD. Agro Selaparang yang saat itu didampingi Camat Aikmel, Hadi Fathurrahman, meminta supaya oknum anggota dewan bertanggung jawab atas kerusakan yang dilakukan serta sejumlah dampak yang terjadi. Sementara dari hasil komunikasi yang dilakukan oleh pihak dari oknum dewan itu, pihaknya siap melakukan ganti rugi. Namun hingga saat ini tidak ada realisasi yang jelas.

Sementara, anggota DPRD Lotim Abrori Lutfi saat dihubungi via ponselnya, mengungkapkan tembok bangunan kondisinya sudah miring. Untuk itu, ia mengingatkan kepada para pekerjanya terus berhati-hati dalam bekerja, termasuk menopang tembok tersebut. Namun, begitu datang hujan seharian beberapa waktu lalu, sehingga mengakibatkan tembok tersebut terjatuh.

Disinggung terkait robohnya tembok akibat tersenggol alat berat, Lutfi menegaskan informasi itu tidak benar.

Disebutkannya, tanah miliknya berbatasan dengan tembok milik eks KLP (PD Agro Selaparang). Bahkan, komunikasi juga sudah dibangun dalam menyikapi persoalan ini satu bulan sebelum dilakukan pembangunan ruko, karena selama ini ia mengaku sangat dirugikan lantaran air milik Agro Selaparang meluap ke lahan miliknya.

“Nanti kita akan bangunkan tembok yang super kokoh dan sangat bagus,” janjinya.

Disebutkannya, musala terendam dikarenakan pihak dari Agro Selaparang membangun kolam ikan di atas musala. Sementara, budi daya ikan air tawar yang dilakukan tidak pernah dipikirkan kemana airnya harus dibuang. (yon)