Kesiapsiagaan Hadapi Gempa Bumi Penting Diajarkan di Sekolah

0
Petugas dari BMKG Stasiun Geofisika Mataram saat memberikan contoh berlindung saat terjadi gempa bumi dalam kegiatan BMKG Goes to School di SDN Awang, pada Senin (30/9). (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram melaksanakan BMKG Goes to School di SDN Awang, pada Senin, 30 September 2019. Tujuan dari kegiatan itu untuk memberikan pemahaman kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami. Kesiapsiagaan tersebut penting diajarkan di sekolah.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi dalam keterangannya mengatakan, kegiatan BMKG Goes to School di SDN Awang dihadiri seluruh siswa siswi SDN Awang serta para guru. Dalam kesempatan ini Stasiun Geofisika Mataram menyampaikan potensi gempabumi Lombok dan sekitarnya, kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami serta upaya mitigasinya.

“Tujuan giat ini yaitu memberikan pemahaman kepada siswa siswi dan guru mengenai gempa bumi dan tsunami serta bagaimana cara mitigasi ketika terjadi gemp abumi. Lokasi ini dipilih karena wilayah Awang merupakan wilayah yang terdampak gempa bumi dan tsunami 19 Agustus 1977,” jelas Ardhi.

Kegiatan simulasi atau kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi mulai sering dilaksanakan oleh sekolah bekerja sama dengan instansi terkait. Beberapa waktu lalu SMPN 6 Mataram juga melaksanakan simulasi mitigasi bencana gempa bumi bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram.

Kepala SMPN 6 Mataram, H. Azizudin ditemui di ruang kerjanya mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan BPBD Kota Mataram melaksanakan simulasi mengantisipasi bencana kalau terjadi saat di sekolah. “Perlu simulasi di sekolah untuk menambah pengetahuan siswa sebelum terjadi bencana,” katanya.

Dalam pelatihan tersebut siswa diberikan materi tentang kebencanaan seperti mencari titik kumpul dan upaya yang dilakukan agar siswa jangan panik dalam menghadapi gempa. Menurut Azizudin sebenarnya terkait bencana alam sudah masuk kurikulum. Namun praktik mitigasi ketika gempa yang masih perlu ditingkatkan.  “Bagaimana antisipasi supaya tidak panik. Sekolah perlu melakukan pelatihan, perlu simulasi mengantisipasi lebih awal terjadi bencana gempa bumi. Kalau sudah terbiasa akan aman,” ujarnya. (ron)